Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

pengamat politik vs "pengamat politik lapau"

14 Mei 2012 | 14.5.12 WIB Last Updated 2012-05-14T09:02:47Z

pengamat politik yang dilabel media2 belum tentu bisa mengalahkan pengamat politik lapau. pengamat politik lapau terdiri dari berbagai macam profesi pula,ada yang tukang sayur, pedagang ikan,tukang jahit,makelar mobil bekas sampai pengangguran total dan pekerja free.sedangkan pengamat politik yang berlabel, macam2 pula profesinya, dari guru besar, profesor ,aktivis, sampai mantan politisi. bila untuk skala daerah jika mereka fight to fight , dalam adu argumen sudah dapat dipastikan penganat politik lapau dengan mudah dikalahkan. namun dalam hal kenyataan pengamatan politik. politik lapau lebih sering menangnya daripada kalahnya. apa sebab? karena ia sendiri yang merasakan dampak politik dari setiap kebijakan pemerintahnya.sedangkan pengamat politik "asli" takkan merasakan dampaknya ,karena semua mereka boleh dikatakan mapan dari sisi ekonomi,.

dulu waktu pilkada 2008 disini ,dalam setiap pembicaraan politik tentang 5 kandidat yang bertarung pengamat politik lapau yakin mukhlis helmi yang menang. sementara pengamat asli yang opininya keluar dikoran2 sebagian bilang yerli asir dan incumbent. akibat fakta inilah saya selalu mengacu pada pengamat politik lapau tadi, yang anda boleh katakan dari segi pendidikan mereka rendah,akan tetapi mereka dapat merasakan dampak langsungnya setiap kebijakan pemerintahnya . dan gaya mereka bicara politik sekenanya, sianu tak mungkin menang sebab..bla bla,, dan sianu kalau tidak karena bininya mungkin menang dan bla..bla.. semuanya menjadi kenyataan.  masyarakat akar rumputlah sebenarnya pengamat sejati dikarenakan melihat langsung faktanya dalam setiap hidup kesehariannya.


dan sekarang pengamat politik lapau kecewa pula pada pemimpin sekarang.. jika ditanya apa sebabnya jawabannya beragam2 pula. ada yang bilang tidak menepati janji,adapula yg dengan lantang berkata yang sangat tendensius dan tak pantas ditulis disini. realita politik menjelang pilkada di indonesia memang penuh dinamika.anda takkan bisa terpilih untuk kedua kalinya bila masyarakat sudah tidak percaya lagi kepada kepemimpinan anda, karena jika anda pemimpin dan mengepalai suatu daerah mata orang akan fokus melihat kekurangan anda. meskipun ada prestasi dikepemimpinan anda akan cepat hilang dimata publik bila mereka mengendus hal2 yang tak sedap tentang anda.. timses anda bahkan keluarga terdekat anda. kebiasaan orang pariaman yang suka menghitung2 kekayaan orang lain , akan mengkali2kan aset2 yang tampak dan bahkan sampai menyelidiki aset anda yang tersembunyi, ditambah lagi para kerabat kepala daerah ,ipar , besan dan antu balau segala macamnya. dilapau2 orang2 pada tau bahwa kadis itu dunsanak sianu, hubungannya dengan sianu adalah ini dari sianu. begitu pula kadis2 "basah" lainnya,tak luput dari "intel intel" pengamat politik lapau.


terkadang bahan2 tulisan saya terinspirasi dari setiap lapau yang saya singgahi. dalam logika saya apa yang mereka sampaikan sangat rasional sekali. terlompat begitu saja dari mulutnya dan tak punya tendensi apa2.. begitupun untuk pilkada kedepan,pengamat politik lapau sudah mulai menghitung2 kekuatan para balon yang mulai mengapungkan dirinya. hingga saat postingan ini diturunkan selera mereka masih hambar.. belum ada satupun nama yang mengapungkan dirinya dapat sambutan positif, selalu saja dikait2kan dengan perangai balon yang mulai mengapungkan diri , dikarenakan perangai mereka pernah tercela. namun ada dua nama yang lumayan bagus dimata pengamat politik lapau, hal ini dikarenakan jejak rekamnya lumayan bagus.. namun tidak tertutup kemungkinan nama2 lain akan mendapat sambutan baik seiring berjalannya waktu menjelang pilkada. 


budaya palapau rang piaman sudah dimulai sejak era zaman penjajahan. segala topik hangat,sampai nomor buntut dibahas disini, transaksi2 besarpun sering bermula terjadi dilapau2 kopi ini, baik tanah ,mobil bahkan bangkai kapal yang tenggelam untuk diambil besi tuanya.. tidak percaya?? silahkan buktikan sendiri...


catatan oyong liza piliang
×
Berita Terbaru Update