Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bebas Frambusia, Pariaman raih penghargaan dari Menteri Kesehatan

21 Februari 2023 | 21.2.23 WIB Last Updated 2023-02-21T12:25:46Z

 


Pariaman - Kota Pariaman meraih penghargaan dari Kemenkes RI sebagai kota/kabupaten bebas Frambusia (Infeksi bakteri kronis yang memengaruhi kulit, tulang, dan tulang rawan yang biasa terjadi di daerah tropis).

Penghargaan tersebut diberikan bertepatan dengan Peringatan Hari Negleted Tropical Diseases (NDTs) atau Penyakit Tropis Terabaikan Sedunia 2023 di Jakarta (21/2). Hari NDTs diperingati setiap tanggal 30 Januari.

Penghargaan berupa sertifikat dari Menteri Kesehatan, Budi G Sadikin, itu diterima secara langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah, di Krakatau Grand Ballroom TMII Jakarta. Pemko Pariaman merupakan salah satu dari 103 kabupaten kota yang meraih penghargaan ini.

Perlu diketahui, Frambusia adalah infeksi  kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum Pertenue. Infeksi ini biasanya terjadi di negara tropis yang mempunyai sanitasi buruk dimana dapat menular melalui cairan dari kulit yang terluka.

Risiko terburuk terjangkit penyakit ini menyebabkan penampilan fisik atau gangguan sosialisasi. Oleh sebab itu, Kementrian Kesehatan menaruh perhatian yang serius terhadap penyakit itu lantaran sifatnya yang menular, menahun dan sering kambuh.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah mengatakan, Pemko Pariaman melalui Dinas Kesehatan beserta jajaran Puskemas yang tersebar di tiap desa kelurahan telah berhasil menekan kemunculan penyakit tersebut.

"Alhamdulillah, ini berkat upaya yang dilakukan secara sungguh-sungguh oleh Dinkes Kota Pariaman dan Puskemas. Termasuk juga dukungan Dinkes Provinsi Sumbar," ujarnya.

Nazifah memastikan Kota Pariaman akan berkomitmen bebas dari penyakit Frambusia hingga tahun-tahun yang akan datang. Untuk itu, kata dia, perlu sinergi untuk menggerakkan seluruh pemangku kepentingan melakukan kolaborasi, kerjasama dan tetap berkomitmen dalam mempertahankan pelaporan nol kasus Frambusia demi tercapainya Indonesia Bebas Frambusia paling lambat tahun 2024.

"Kita terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang cara mencegah munculnya kasus Frambusia dan penularannya. Melakukan promosi kesehatan berupa Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta ketersediaan sarana air bersih yang merupakan faktor penting untuk mencegah penyakit ini. Ini yang harus kita tekankan dan saling mengingatkan antar sesama," jelasnya.

Dikatakannya bahwa, daerah penerima Sertifikat Bebas Frambusia merupakan daerah yang sudah melewati beberapa tahapan. Mulai dari membuktikan tidak ditemukan kasus frambusia baru berdasarkan surveilans, rekomendasi di level provinsi hingga assessment time sertifikasi di tingkat pusat.

Mantan Kadis Kominfo Kota Pariaman ini juga mengaku, penghargaan Kota Bebas Frambusia ini merupakan penanganan yang serius Walikota Pariaman, Genius Umar. Melalui kebijakan-kebijakan yang efektif, tidak ditemukan lagi penyakit Frambusia di Kota Pariaman.

Menteri Kesehatan, Budi G Sadikin mengatakan, tahun ini merupakan tahun pertama Indonesia memperingati Hari NTD dengan tema mewujudkan Indonesia bebas penyakit tropis terabaikan dengan mengajak semua unsur masyarakat peduli dan komitmen 100 persen menghilangkan penyakit tropis terabaikan seperti Kusta, Frambusia, Filariasis, Schistosomiasis, Cacingan dan penyakit NTD lainnya.

"Sejauh ini 47 negara telah berhasil menghilangkan penyakit NTD. Sejalan dengan tujuan global, sudah berbagai upaya dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tropis terabaiakan ini. Tahun 2024 yang akan datang merupakan target di mana seluruh kabupaten/kota diharapkan sudah berstatus bebas Frambusia, untuk itu komitmen dan peran bupati walikota sangat berperan penting," terang Budi. (Erwin)

×
Berita Terbaru Update