Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Masuki 2022 kasus DBD di Pariaman menggila

26 Januari 2022 | 26.1.22 WIB Last Updated 2022-01-26T12:54:35Z

Foto: Rika

Pariaman - Kasus demam berdarah dengue atau DBD mengalami peningkatan di Kota Pariaman memasuki awal tahun 2022.

Dari awal Januari saja, kasus tersebut sudah tercatat secara kumulatif sebanyak 27 kasus atau 27 orang warga Pariaman yang terjangkit DBD.

Walikota Pariaman Genius Umar membandingkan jumlah kasus dalam satu bulan ini dengan selama tahun 2021 yang hanya tercatat 47 kasus. Berarti dalam satu bulan di tahun 2022, melebihi 50 persen kasus selama tahun 2021.

"Ini perlu jadi perhatian serius. Pemberantasan sarang nyamuk harus dilakukan," kata Genius Umar di Pariaman, Rabu (26/1).

Genius Umar bahkan mengeluarkan instruksi berupa Surat Edaran tentang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus DBD.

"Agar melakukan gotong royong bersama memberantas sarang nyamuk di berbagai tempat," ujarnya.

Meningkatnya kasus DBD di awal tahun menurutnya dikarenakan anomali cuaca di Pariaman yang mempengaruhi perkembangbiakan jentik nyamuk jenis aedes aegypti yang membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.

Untuk diketahui, aedes aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning, chikungunya, dan demam Zika yang disebabkan oleh virus Zika.

"Diimbau bagi seluruh pihak, baik desa dan kelurahan, instansi pemerintah agar melakukan gotong royong secara serentak dalam upaya memberantas sarang nyamuk," jelasnya.

Berbagai lokasi strategis berpotensi jadi sarang nyamuk seperti sekolah, perkantoran, kampus, lingkungan masjid dan musala, fasilitas kesehatan, rumah penduduk akan menjadi prioritas utama dari surat edaran tersebut.

Selain itu, sambung Genius, dengan menerapkan skema 3M dalam memberantas nyamuk. Dengan menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas.

"Lalu dengan mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik (G1R1) dan mengaktifkan kembali kelompok kerja operasional penanggulangan DBD pada berbagai tingkatkan RT/RW, desa dan kelurahan," pungkasnya. (Rika/OLP)

×
Berita Terbaru Update