Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lawan rentenir, tengkulak dan julo-julo tembak, Bank Nagari salurkan "Marandang" pinjaman tanpa angunan

9 September 2021 | 9.9.21 WIB Last Updated 2021-09-09T12:56:24Z

Walikota Genius Umar secara simbolis serahkan pinjaman Marandang Rp 10 juta dari Bank Nagari kepada debitur Rini Juwita. Foto: Junaidi

Pariaman - Walikota Pariaman, Genius Umar serahkan secara simbolis pinjaman dari Bank Nagari Pariaman kepada masyarakat yang memiliki bidang usaha skala super mikro, Kamis (9/9).

Pinjaman kategori kredit usaha rakyat (KUR) Bank Nagari tersebut guna membantu bangkitnya ekonomi masyarakat kecil di masa pandemi Covid-19. Uniknya kredit KUR tersebut dinamai pinjaman "Marandang" alias melawan rentenir ranah minang.

"Pinjaman Marandang merupakan kredit pembiayaan dari Bank Nagari kepada usaha super mikro dengan proses mudah, murah dan cepat," ungkap Genius Umar di Pendopo Walikota Pariaman.

Di masa pandemi saat ini, kata Genius, pihaknya tidak menginginkan pelaku usaha skala super mikro meminjam uang kepada rentenir dengan bunga besar. Selain khawatir masyarakat akan terbelit hutang, meminjam kepada rentenir juga tidak resmi.

"Pinjaman Marandang guna melawan rentenir di provinsi Sumatra Barat," tegas Genius.

Sedangkan sasaran kredit pinjaman Marandang dikhususkan bagi perorangan maupun kelompok usaha kecil agar terhindar dari pinjaman berbunga besar yang sifatnya menjerat, apalagi di tengah maraknya aktivitas pinjaman online ilegal.

Genius mengakui banyak masyarakat meminjam modal kepada rentenir sebagai alternatif. Selain karena terpaksa keadaan, pinjaman dari rentenir juga tidak melalui proses administrasi. Namun imbas negatifnya sangat berisiko kepada debitur (peminjam).

Rentenir atau sering juga disebut tengkulak adalah orang yang memberi pinjaman uang tidak resmi atau resmi dengan bunga tinggi. Pinjaman ini tidak diberikan melalui badan resmi, misalnya bank, dan bila gagal bayar akan ada risiko tersendiri bagi peminjamnya.

Rentenir juga sering disebut "julo-julo tembak" oleh sebagian masyarakat Pariaman karena menerima di depan, bayarnya kemudian. Bisa dibayar per hari, per minggu, atau sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

"Meskipun keberadaannya terlihat membantu, rentenir sangat berbahaya dengan bunga pinjaman sangat memberatkan dan mencekik leher peminjam. Fenomena ini terus menerus menjadi dilema di tengah kehidupan masyarakat kita," tuturnya.

Genius berharap Pinjaman Marandang bisa menjadi solusi permodalan bagi masyarakat, sekaligus mendorong kebangkitan ekonomi pengusaha kecil dan mikro.

"Pinjaman Marandang tanpa angunan. Pinjaman diberikan jika memiliki usaha yang layak langsung dicairkan," jelasnya.

Pimpinan Cabang Bank Nagari Pariaman, Ibnu Supriadi menjelaskan Pinjaman Marandang diberikan maksimal Rp 10 juta bagi masing peminjam.

"Kami berharap debitur memanfaatkan pinjaman ini untuk keberlangsungan usahanya. Kita juga berharap juga dikembalikan dengan lancar agar dana tersebut terus bergulir bagi pelaku usaha lainnya," kata Ibnu.

Syarat menerima pinjaman Marandang, sambung Ibnu, sangat mudah. Pelaku usaha cukup datang langsung ke Bank Nagari. Di sana petugas segera memprosesnya setelah pelaku usaha mengajukan pinjaman. (Juned/OLP)

×
Berita Terbaru Update