Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Anomali cuaca, Mardison: BPBD kita siagakan 24 jam termasuk relawan siaga bencana desa

18 Agustus 2021 | 18.8.21 WIB Last Updated 2021-08-18T14:16:58Z


Pariaman - Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan seiring anomali cuaca dalam dua pekan belakangan ini.

"Seperti hujan deras disertai angin kencang, bahkan sampai puting beliung. Ini adalah fenomena alam yang bisa menimbulkan bencana," kata Mardison di Pariaman, Rabu (18/8).

Bersama Walikota Pariaman Genius Umar, imbuh Mardison, pihaknya selalu mensiagakan petugas BPBD 1x24 jam, termasuk relawan siaga bencana desa dan kelurahan yang sudah lama dibentuk.

"Saat hujan disertai angin kencang hindari keluar rumah. Juga antisipasi saat melewati pepohonan apalagi yang sudah tua, tinggi dan lapuk," kata dia.

Mardison mengatakan pihaknya akan segera memangkas beberapa dahan pohon yang saat ini tumbuh tinggi di sepanjang jalan, termasuk di area wisata Pantai Gandoriah karena diduga sudah lapuk.

"Petugas sedang lakukan inspeksi, jika ada dahan lapuk akan segera kita pangkas karena ini sangat membahayakan jika patah menimpa warga," imbuhnya.

Di samping itu, Mardison juga meminta kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai dan saluran pengaliran air jalan karena bisa membuat saluran air tersumbat.

"Dengan debit air yang tinggi, ini bisa menyebabkan banjir. Jangan pernah membuang sampah di sungai," tuturnya.

Sejauh ini, kata dia, pemerintah telah membuat saluran pembuangan air yang baik hampir di seluruh ruas jalan di Kota Pariaman. Tapi guna antisipasi ganda, ia mengimbau agar pihak desa dan kelurahan memberdayakan barakai dan dubalang untuk melakukan pengecekan.

"Saya sendiri malam ini keliling melihat keadaan. Pihak desa kita imbau menjaga desanya masing-masing dengan memberdayakan perangkat desa. Jika ada saluran air tersumbat, langsung benahi dengan bergotong-royong," imbuhnya.

Selain itu, kata Mardison, anomali cuaca juga berdampak kepada para nelayan yang absen melaut karena ombak besar. Dampaknya, harga ikan di pasaran juga melambung.

"Bagi nelayan utamakan keselamatan karena kita punya banyak pengalaman sebagai ganti pelajaran seperti kapal nelayan pecah oleh hantaman gelombang hingga jatuh dari kapal. Baiknya jika cuaca tidak memungkinkan, jangan dipaksakan melaut," tandasnya.

Dalam dua pekan belakangan anomali cuaca di kota Pariaman menyebabkan angin puting beliung yang merusak empat rumah warga di Desa Pauh Barat. Kemudian puting beliung juga merobohkan pohon yang menimpa sebuah kedai di Pariaman Timur. (OLP)

×
Berita Terbaru Update