Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Solusi menghadapi tantangan pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19

30 Mei 2021 | 30.5.21 WIB Last Updated 2021-05-30T02:58:15Z

Oleh: Eka Putra Pernanda (Kepala Sekolah SMK 2016 - 2019)

Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada dunia pendidikan, tidak terkecuali pendidikan dasar dan menengah. Adanya wabah virus corona telah menghambat kegiatan belajar mengajar yang biasanya berlangsung secara tatap muka di sekolah.

Kendati begitu, pandemi ini mampu mengakselerasi pendidikan 4.0. Sistem pembelajaran dilakukan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi. Wabah corona ini justru menjadi katalis hebat yang memacu dunia pendidikan saat ini. Seperti mendorong lebih banyak pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas pembelajaran jarak jauh bagi pelaku pendidikan.

Namun begitu, ada tantangan besar dalam pelaksanaan model pembelajaran jarak jauh. Salah satunya, pelaku pendidikan (guru dan siswa) yang belum terbiasa menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat blended dan sepenuhnya online.

Munculnya kesulitan pembelajaran hari ini karena disebabkan kita belum dilatih menggunakan peralatan untuk model pembelajaran jarak jauh. Tiba - tiba pandemi muncul, kita semua dipaksa dan terpaksa harus menggunakan teknologi untuk melakukan pembelajaran secara online (daring). Oleh karena itu, perlu tambahan dukungan dan mentoring untuk menyesuaikan dengan model pembelajaran baru ini.

Dengan munculnya era revolusi industri 4.0 pada dunia pendidikan maka perlu dicari formasi menghadapi tantangan dengan berbagai perubahan yang ada. Ditambah adanya pandemi Covid-19 menuntut pendidikan dasar dan menengah untuk bisa melakukan penyesuaian dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satunya mengubah metode pembelajaran tatap muka menjadi daring saat pandemi.

Disamping itu perlu dirumuskan metoda untuk menetapkan indikator yang pas mengukur kompetensi siswa serta ketuntasan penyampaian materi pembelajaran. Penyelenggraan pembalajaran daring hari ini baru hanya sebatas memindahkan cara belajar luring dengan cara daring.

Contohnya, dulu di sekolah guru menyuruh siswa membaca, meringkas dan menjawab pertanyaan. Hal yang sama juga dilaksanakan pada pola pembelajaran daring. Hal ini rasanya kurang tepat, harusnya kita perlu merumuskan bagaimana pola penyajian dan penyampaian pembelajaran yang lebih efektif dan efisien sehingga maksud dari pembelajaran bisa dikuasai siswa.

Kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa dengan materi yang disampaikan dapat dimilikinya, bukan seperti sekarang malah kompetensi siswa didapatkan dari mesin pencari yang disediakan di internet. Guru dan siswa hanya melakukan copy dan paste.

Guna mendukung pembelajaran secara daring tersebut pemerintah atau penyelenggara pendidikan perlu menyiapkan sistem pendukung melalui sistem aplikasi yang tepat. Pada aplikasi tersebut guru dapat mengunggah materi pembelajaran, tugas, dan menciptakan komunitas belajar. Selain itu, dengan sistem ini guru dan siswa dapat berinteraksi dan melakukan diskusi bersama, bukannya satu arah. Aplikasi ini juga bisa mengukur indikator penilaian yang tepat dan bisa dipertanggung jawabkan.

Harapan ke depan, semoga kita semua bisa melewati pandemi ini dengan segera tanpa mengakibatkan kegagalan pada dunia pendidikan. Pendidikan harus tetap maju karena ini adalah investasi masadepan bangsa kita.

Majulah pendidikan Indonesia, Jayalah Bangsaku !

×
Berita Terbaru Update