Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Reaksi pedagang atas penutupan mendadak objek wisata Pariaman: cemas tak balik modal hingga terlilit hutang berbunga

16 Mei 2021 | 16.5.21 WIB Last Updated 2021-05-16T10:24:11Z

Pantai Gandoriah, salah satu objek wisata favorit Pariaman. Foto: istimewa

Pariaman - Man, salah seorang pedagang di objek wisata Pariaman mengatakan Covid-19 tidak hanya bisa membunuh orang tapi juga membunuh uang. Ia salah satu pedagang yang berharap mendapat laba besar selama liburan lebaran untuk menutupi hutangnya selama pandemi Covid-19.

Man mengaku selama tiga hari lebaran di Pariaman jualannya baru diserbu pembeli pada hari raya ketiga. Sedangkan pada hari raya pertama ia tidak berdagang dan hari raya kedua ada kejadian gempa bumi di Nias Barat yang membuat sebagian pengunjung memilih keluar dari objek wisata lokasinya berjualan.

"Corona tidak hanya membunuh orang tapi juga uang sehingga timbul hutang," kata Man, setelah mengetahui seluruh objek wisata Pariaman mulai hari ini, Minggu ditutup hingga Senin besok.

Pria paruh baya yang hariannya bekerja serabutan itu bilang meminjam uang kepada temannya sebanyak Rp 25 juta untuk modal dagangan selama lebaran dengan bunga 10 persen.

"Setiap lebaran saya jualan dengan modal pinjaman. Lebaran kali ini saya pinjam dua kali lipat lebih - dari lebaran kemarin karena dapat info wisata Pariaman dibuka selama lebaran," ungkap dia.

Ia sebelumnya sempat senang karena suasana lebaran 2021 jauh berbeda dari lebaran 2020 karena banyaknya pengunjung di berbagai objek wisata. Pada Sabtu (15/5), ia mampu menjual hingga Rp 6 juta dan pada Jumat lalu Rp 2,5 juta.

Jika objek wisata tetap ditutup selama lebaran, ia mengaku merasa "dibunuh" karena beban hutang atas pinjaman modal jualannya tersebut.

Barang dagangan khusus lebaran, kata dia hanya laku dijual selama lebaran. Jika penutupan berlarut-larut, barang akan disimpan untuk dijual lebaran tahun depan.

Jika hal itu terjadi, Man mengaku belum mampu berpikir bagaimana cara membayar hutangnya. "Belum tahu dan belum terpikirkan. Saya janji bayar sepuluh hari setelah lebaran pertama," kata dia.

Keluhan serupa juga datang dari pedagang kuliner di sepanjang Pantai Pariaman yang sudah terlanjur membeli bahan dan memasaknya untuk disajikan hari ini, Minggu (16/5).

"Kalau diumumkan Sabtu siang mungkin kita tak belanja dan masak untuk hari ini. Saya baru tahu objek wisata ditutup tadi pagi," kata salah seorang pedagang kuliner di Pantai Gandoriah.

Dikabarkan sebelumnya, Pemko Pariaman memutuskan menutup seluruh objek wisata selama dua hari, Minggu-Senin atau 16 hingga 17 Mei 2021.

Menurut Walikota Pariaman, Genius Umar, keputusan tersebut diambil guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 mengingat sejumlah daerah tetangga dalam zonasi orange dan beberapa daerah sudah mendekati zona merah dan zona merah.

Keputusan tersebut diambil pada Minggu dini hari setelah Pemko Pariaman menggelar rapat lintas instansi bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah agar Pariaman terhindar dari klaster-klaster baru penyebaran Covid-19.

"Mengingat selama tiga hari liburan lebaran terjadi peningkatan kunjungan ke Pariaman dari berbagai daerah," kata Genius Umar di Pariaman, Minggu (16/5).

Ia mengatakan pintu masuk objek wisata seperti Pantai Gandoriah, Pantai Kata, Pulau Angsoduo, dan objek wisata lainnya akan dijaga oleh satuan tugas gabungan Pemko Pariaman bersama personil TNI/Polri. (OLP)

×
Berita Terbaru Update