Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ribuan Warga dan Pelajar Pariaman Telah Dilatih Jadi Relawan Tanggap Darurat Bencana

6 Maret 2021 | 6.3.21 WIB Last Updated 2021-03-05T18:53:56Z

Wakil Walikota Mardison Mahyuddin ikuti rapat virtual yang dipimpin langsung oleh Presdiden Joko Widodo. Foto: istimewa

Pariaman - Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin menyatakan bahwa Pariaman telah memliki berbagai elemen tanggap kebencanaan dalam upaya kesiapsiagaan daerah menanggulangi bencana.

Kita telah membentuk 71 kelompok siaga bencana (KSB) di 71 desa dan kelurahan yang ada di Pariaman," kata Mardison setelah menghadiri rapat virtual dengan Presiden Joko Widodo mengenai penanggulangan bencana tahun 202.

"Kita juga mempunyai beberapa Desa Tangguh Bencana, seperti di Desa Nareh I, Kelurahan Kampung Pondok, Sungai Rambai, Jalan Baru, Pasir Sunur dan Desa Kampung Jawa," kata Mardison di Pariaman, Sabtu (6/3).

Di samping itu, kata Mardison, Pemko Pariaman juga telah melatih dan membentuk kelompok siaga bencana sekolah (KSBS) di enam SMA, tujuh SMK dan satu MAN yang ada di kota Pariaman.

"Masing-masing sekolah dilatih 25 orang untuk manjadi KSBS. Berarti telah ada 350 siswa yang kita latih sampai saat ini," ungkapnya.

Sementara untuk pengurangan risiko bencana, imbuh Mardison, pihaknya telah melakukan beberapa program mitigasi bencana. Di antaranya pengukuran ketinggian daerah, membuat peta evakuasi, membangun serta memperbaiki ruas jalan yang mendukung akses evakuasi, dan melakukan simulasi tanggap bencana.

"Tidak hanya dari pemerintah saja, respon tanggap darurat bencana  juga menumbuhkan kesadaran dari masyarakat. Mereka membentuk organisasi dan lembaga penanggulangan bencana berbasis masyakarat, seperti Forum Mesjid Peduli Bencana dan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB)," kata Mardison.

Tercatat, masyarakat Pariaman yang tergabung dalam organisasi tersebut mencapai 1.400 orang yang tersebar di 71 desa dan kelurahan. Kelompok-kelompok itu sudah diberikan pelatihan kerelawanan siaga bencana dari BPBD Kota Pariaman.

Dalam video conference tersebut Presiden Joko Widodo mengungkapkan Indonesia negara rawan bencana yang masuk dalam 35 negara rawan bencana di dunia.

"Sehari kurang lebih 9 kali bencana yang terjadi di Indonesia, baik bencana alam maupun bencana non-alam berupa pandemi covid-19, risiko jumlah yang terjadi sangat tinggi," kata presiden.

Presiden menekankan pentingnya aspek pencegahan dan mitigasi bencana, serta menegaskan seluruh jajarannya dari pusat sampai ke daerah untuk mengantisipasi terjadinya bencana.

“Saya selalu mengatakan untuk menanggulangi bencana perlu adanya aspek pencegahan dan mitigasi,” tegasnya. (HHN/OLP)

×
Berita Terbaru Update