Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

[Berita Utama] Genius Disuntik Vaksin, Bagaimana Keamanan Vaksin dan Tantangan Capai Target Herd Immunity

5 Februari 2021 | 5.2.21 WIB Last Updated 2021-02-05T12:56:31Z

Walikota Genius Umar terima dosis pertama vaksin Covid-19 jenis Sinovac. Foto: Dewi Lestari

Pariaman - Walikota Pariaman, Genius Umar melakukan suntik vaksin dosis pertama di Balaikota Pariaman, Jumat (5/2). Sebelum penyuntikan vaksin jenis Sinovac itu, Genius telah menjalani serangkaian tes kesehatan sebagai syarat layak menerima vaksin.

Setelah Genius Umar, Ketua PKK Pariaman Lucyanel Arlym, Kasdim 0308 dan perwira Polres Pariaman beserta perwakilan Kemenag Kota Pariaman juga menerima vaksin dosis pertama.

"Mulai hari ini kita mencanangkan vaksinasi Covid-19 di kota Pariaman. Untuk tahap pertama, sebelumnya juga telah kita berikan dosis pertama kepada petugas medis dan hari ini kepada ASN dan Forkompimda," kata Genius Umar.

Genius menyatakan penyuntikan vaksin dosis pertama kepada dirinya sempat tertunda beberapa menit karena tekanan darahnya sedikit tinggi. Namun setelah istirahat, tekanan darahnya kembali normal dan penyuntikan dosis vaksin pertama langsung dilakukan.

"Dua minggu setelah hari ini dilanjutkan penyuntikan dosis kedua," sambung Genius.

Menurut Genius, sejumlah pejabat ada yang batal menerima vaksin meski sebelumnya telah mendaftarkan diri. Hal itu disebabkan karena kondisi kesehatan setelah dicek oleh petugas medis.

"Nanti akan kembali dicek ulang petugas medis. Jika kondisinya sudah normal baru diberikan vaksin," terang Genius.

Bagaimana rasanya divaksin?

Menurut Genius, awalnya ia sempat grogi sebelum penyuntikan vaksin dan saat dinyatakan lulus tes kesehatan. Namun setelah jarum suntik menembus lengan kirinya, ia mulai bersemangat.

"Saat jarum suntik menembus kulit tidak terasa apa-apa dan tidak perih," kata Genius.

Genius menyebutkan tidak ada dampak buruk pada dirinya setelah divaksin. Ia ingin memberikan contoh kepada masyarakat bahwa vaksinasi aman bagi tubuh.

"Semoga saja tidak ada masalah setelahnya dan masyarakat bisa melihat bahwa pemberian vaksin aman," sebut Genius.

Vaksinasi langkah besar hadapi pandemi Covid-19

Genius Umar menyatakan pandemi Covid-19 sudah menguras energi negara dan pemerintah daerah. Sejumlah fasilitas kesehatan di berbagai daerah dibuat kewalahan dengan terus bertambahnya pasien Covid-19 yang dirawat setiap harinya.

Selain itu, selama pandemi Covid-19 juga terlihat penurunan kinerja pada beberapa program kesehatan yang seharusnya berjalan sebagaimana mestinya karena prioritas pemerintah terfokus memerangi Covid-19.

Dengan adanya vaksin, menurut Genius merupakan angin segar bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun untuk mencapai target 70 persen dari total penduduk Indonesia dibutuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi untuk membentengi dirinya, keluarga dan komunitasnya dari inveksi virus corona.

Dengan pemberian vaksin, imbuh suami dokter Lucy itu, transmisi atau penyebaran Covid-19 bisa ditekan guna mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity yang melindungi masyarakat. Vaksinasi juga akan berdampak pada kebangkitan ekonomi karena aktivitas masyarakat akan lebih meningkat.

"Herd immunity bisa didapat bila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Upaya pencegahan melalui pemberian program vaksinasi jika dinilai dari sisi ekonomi, akan jauh lebih hemat biaya apabila dibandingkan dengan upaya pengobatan," tutur doktor ilmu kebijakan publik dari IPB itu.

Bagaimana dengan masyarakat yang terpengaruh berita negatif terhadap program vaksinasi?

Di berbagai platform media sosial sejumlah orang tidak bertanggungjawab menyebarkan berita yang tidak terkonfirmasi kebenarannya terkait bahaya vaksin. Bahkan mereka sengaja melakukan gerakan oposisi guna menggagalkan program vaksinasi nasional dengan menyebar ketakutan kepada masyarakat lewat berita bohong dan teori palsu.

Postingan negatif kategori hoaks terkait bahaya vaksin tidak hanya mempengaruhi masyarakat awam. Bahkan sejumlah tenaga medis dan ASN juga ada yang enggan divaksin karena hal tersebut.

Menurut Genius, kampanye dan sosialisasi vaksin harus lebih gencar dan ditingkatkan agar masyarakat tidak menerima informasi menyesatkan terkait keamanan vaksin yang telah berkali-kali diuji kemananannya. Baik oleh WHO maupun oleh BPOM serta juga telah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Melihat situasi penyebaran Covid-19 saat ini, demi keamanan tubuh, kita perlu divaksin. Sebelum mencapai target herd immunity dibarengi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan," kata Genius.

Genius menegaskan bahwa pemberian vaksin aman bagi tubuh dan masyarakat Pariaman tidak perlu meragukannya. "Vaksin tidak akan membunuh tapi akan melindungi tubuh kita dari inveksi Covid-19. Dengan melindungi diri sendiri secara otomatis kita juga telah melindungi keluarga dan lingkungan sekitar," tuturnya.

Sosialisi program vaksinasi Covid-19 perlu lebih digencarkan

Program vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Baik di tanah air maupun di berbagai negara di seluruh dunia. Untuk mendapatkan vaksin, pemerintah mengeluarkan uang yang tidak sedikit karena kesehatan masyarakat merupakan prioritas utama negara.

"Nah, kita di daerah tinggal malaksanakan dan mensosialisasikan bagaimana masyarakat bersedia divaksin demi kebaikannya," kata Genius.

Vaksin sendiri akan bekerja pada tubuh saat virus memasuki tubuh manusia. Orang yang sudah divaksin akan memiliki senjata untuk melumpuhkan virus corona saat memasuki tubuhnya, sedangkan bagi yang belum divaksin virus akan menyerang sistem imunitasnya.

"Imun kita tak sama, ada yang kuat dan ada yang lemah. Covid-19 akan meyerang sistem kekebalan tubuh, tapi jika telah tervaksinasi, vaksin yang akan menangkalnya sehingga kita aman dari inveksi," jelas Genius.

Tubuh manusia dirancang secara alami untuk mendeteksi dan menangkap sinyal sebuah kondisi atau penyakit hingga batas tertentu. Karenanya beberapa jenis  penyakit  seperti  batuk, pilek, dan demam ringan  bisa sembuh sendiri tanpa obat-obatan.

Namun, tidak semua sistem pertahanan tubuh tiap orang cukup mengatasi dan mengalahkan semua virus. Apabila virus itu ganas atau berbahaya seperti Covid-19, sistem kekebalan tubuh yang lemah, tidak akan mampu mencegah virus tersebut dan akhirnya virus berkembang biak menjadi parasit yang mengakibatkan penyakit, mulai sedang, berat hingga kematian.

"Vaksin Sinovac solusi terbaik untuk itu karena vaksin jenis ini merupakan sebuah vaksin yang telah dimatikan virusnya. Vaksin Sinovac sudah dijamin halal dan aman,“ tambahnya.

Hingga saat ini sudah 547 orang di kota Pariaman yang terinveksi Covid-19. Dari jumlah tersebut, 16 orang di antaranya meninggal dunia dan 516 orang atau 94 persen telah disembuhkan.

Tahap pemberian, ketersedian vaksin di Pariaman

Kota Pariaman telah menerima jumlah dosis tahap awal vaksin Covid-19 jenis Sinovac Biofarm. Untuk beberapa bulan mendatang kota Pariaman akan terus dikirimi vaksin hingga mencapai target 70 persen dosis (masing penerima dua dosis) dari total jumlah penduduk.

PLT Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah menyebut untuk pemberian vaksin ada serangkaian prosedur sebelum dilakukan penyuntikan.

"Pertama pendaftaran, cek tekanan darah, skrening. Setelah dinyatakan lulus baru dilakukan penyuntikan dosis pertama. Pemantauan akan dilakuan 30 menit setelah penyuntikan, sedangkan pemberian dosis kedua, dua minggu setelah pemberian dosis pertama," kata Nazifah.

Untuk melayani vaksinasi seluruh warga kota Pariaman, Pemko Pariaman telah menyediakan empat rumah sakit, yakni RS TMC, RS Dr Sadikin, RS Aisiyah dan RS Citra Aguswar Rambai beserta tujuh puskesmas.

Selain itu, Pemko Pariaman juga telah menyiapkan sarana dan prasarana, seperti petugas vaksinasi yang telah lulus pelatihan, kulkas bersuhu di bawah minus derajat celcius untuk penyimpanan vaksin, thermometer, safety box, alkohol swab dan kipi set.

"Jadwal pemberian vaksinansi dua periode. Periode pertama saat ini yang sedang berlangsung dan peroide kedua pada bulan Maret - April atau 2 (dua) minggu setelah usai dilakukannya vaksin tahap pertama," jelas Nazifah.

Nazifah kembali mengimbau seluruh tenaga kesehatan yang belum melakukan vaksinasi segera melakukannya agar semua tenaga kesehatan di Kota Pariaman aman dalam menjalankan tugasnya memberikan peyanan kepada masyarakat.

Pencanangan vaksinasi Covid-19 di Kota Pariaman ditandai dengan pemukulan gong oleh Walikota Pariaman Genius Umar dilanjutkan dengan pemberian dosis pertama kepada sejumlah pejabat dan Forkompimda. (Dewi/OLP)

×
Berita Terbaru Update