Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Meski di Tengah Pandemi, Pembukaan MTQ Nasional ke-28 di Sikabu Berlangsung Sukses dan Khidmat

16 November 2020 | 16.11.20 WIB Last Updated 2020-11-16T06:47:25Z

Plt Walikota Pariaman beserta istri lakukan sesi foto saat pembukaan MTQ Nasional ke-28 di Stadion Utama Sikabu. Foto: Junaidi

Sikabu - Pembukaan MTQ Nasional ke-28 di Stadion Utama Sumatra Barat (Sumbar) di Sikabu Lubuk Alung berlangsung meriah meski dalam suasana pandemi Covid-19, Sabtu malam (14/11).

Secara resmi, pembukaan MTQ dilakukan secara virtual oleh Presiden Joko Widodo. Dalam sambutannya, Presiden menyebut bahwa penyelenggaraan MTQ merupakan wujud keinginan kuat untuk membumikan ajaran Alquran serta menegakkan syiar Islam untuk memperkokoh nilai-nilai agama dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat dan berbangsa.

"Bagi kaum Muslimin, Alquran merupakan sumber petunjuk dan pedoman hidup yang aktual sepanjang masa, berisi nilai-nilai luhur universal yang sejalan dengan fitrah manusia yang hanif. Alquran mengajak semua manusia untuk bekerja sama dalam ketakwaan dan kebaikan," ujar Jokowi.

Pada pembukaan tersebut juga digelar pertunjukan seni bertajuk 'Syahadat mengangkat Harkat' yang di antaranya mengisahkan masuknya Islam di Minangkabau di Bukit Marapalam.

Tidak seperti pembukaan MTQ dua tahun yang lalu, pembukaan MTQ  di Stadiun Utama Sikabu Sumatera Barat, berlangsung tanpa gegap gempita.

Stadion yang berkapasitas 45.000 orang itu nampak lengang. Tribun penonton pun sama halnya demikian, tidak terisi penuh.

Di sana berdiri panggung dan layar besar serta sorotan lampu warna-warni. Alunan musik tradisional Minang menggema di stadion. Pasukan pengibar bendera nampak bersiap memimpin deville perwakilan kafilah.

32 provinsi peserta masing-masing hanya mengirimkan 10 orang perwakilan defile yang digelar usai sambutan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Menteri Agama Fachrul Razi dan sambutan virtual Presiden Joko Widodo.

MTQ Nasional ke-28  merupakan kali kedua Sumbar menjadi tuan rumah. Pertama kali pada 1983. Untuk memeriahkan acara, panitia mempersiapkan tarian masal yang memperlihatkan kekayaan budaya Sumatra Barat.

Dari sekian tamu undangan istimewa, tampak Plt Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin yang ditemani istrinya malam itu. Menurut Mardison Mahyuddin MTQ merupakan sebuah peristiwa monumental yang sudah menjadi sejarah di Indonesia yang wajib dirawat segenap anak bangsa.

"Mari kita merawat dan menjaganya, baik pelaksanaan maupun mutunya. Berhubung kita masih dalam suasana pandemi Covid-19, kita juga harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah," ucapnya.

Kendati digelar di tengah pandemi, Mardison Mahyuddin berharap nilai-nilai yang terkandung pada MTQ tidak hilang. Menurutnya, MTQ merupakan momentum yang baik untuk memperbaiki kualitas beragama dalam kehidupan masyarakat.

MTQ Nasional ke-28 ini diikuti 1.476 peserta yang berasal dari 32 provinsi dengan 8 cabang musabaqah yang diperlombakan. (Tim/berbagai sumber)

×
Berita Terbaru Update