 |
| Foto: Erwin |
Kepala Desa Balai Kuraitaji, Efendi mengatakan, seluruh sembako tersebut diantarkan kepada masyarakat langsung ke pintu rumahnya masing-masing. Ia bahkan terlibat langsung mengantarkan sembako tersebut agar penyalurannya tepat sasaran sesuai dengan pendataan sebelumnya.
Meskipun subsidi sembako belum merata ke seluruh masyarakat, kata dia, untuk sementara pihaknya lebih mengutamakan dulu keluarga dengan penghasilan minimal yang bekerja di sektor non formal dan orang dengan penghasilan harian (OPDH).
"Kita utamakan bagi keluarga paling terdampak akibat lesunya ekonomi imbas pandemi virus corona," kata Efendi.
Dalam satu paket sembako seharga Rp 100 ribu tersebut berisi 4 kg beras, 1 liter minyak goreng, 15 telur ayam broiler dan 1 kg gula pasir.
"Harga normal Rp 100 ribu yang disubsidi setengahnya. Masyarakat hanya perlu membayar Rp 50 ribu," ungkapnya.
Subsidi sembako bagi warga tersebut, imbuhnya merupakan kesepakatan bersama masyarakat dan perangkat desa dengan sumber dana pendapatan asli desa dari uang sewa ATM Bank BRI di desa itu.
Dampak covid-19 sebulan belakangan, kata dia, melemahkan ekonomi masyarakat di desanya. Los lambuang yang biasanya selalu ramai tiap malamnya, kini jauh lebih sepi. Warga mulai mengeluh, namun tidak bisa berbuat apa-apa karena lesunya ekonomi juga dialami di semua daerah, bahkan dunia.
Ia berharap agar pandemi corona segera berlalu. Ia meminta masyarakat desanya agar mematuhi anjuran pemerintah agar melakukan sosial distancing dengan menjaga jarak satu sama lain dan selalu menggunakan masker jika hendak keluar rumah.
"Dan selalu rajin cuci tangan pakai sabun. Kita semua berharap agar semuanya kembali normal dan virus corona segera berakhir," pungkasnya. (Erwin/OLP)
