 |
| Foto: Phaik |
Desa Wisata Kubu Gadang terletak di Jalan Haji Miskin, Ekor Lubuk, Padang Panjang. Hamparan sawah dan panorama tiga gunung yang mengelilingi Padang Panjang adalah salah satu bagian yang memikat dari desa ini. Ketiga gunung tersebut adalah Singgalang, Tandikek, dan Marapi. Bukit Tui yang menjulang di jantung kota ikut melengkapi lanskap di Kubu Gadang.
Sebagai desa wisata, Kubu Gadang menyiapkan belasan rumah warga yang berfungsi sebagai homestay. pengelola juga menyiapkan paket-paket menarik bagi wisatawan yang menginap di sana. Paket tersebut dibagi dalam tiga kategori: kuliner, atraksi, dan edukasi.
Pada paket kuliner, turis bisa mencoba makan baradaik, yakni makan dengan prosesi pesta khas Minang. Pilihan lain adalah makan bajamba alias makan bersama.
Di paket atraksi antara lain ada silek lanyah, randai, dan tari tradisional lain. Silek lanyah adalah atraksi pertarungan silat yang dilakukan di lahan sawah berlumpur. Menyaksikannya pada malam hari di bawah cahaya bulan akan memberikan sensasi tak terlupakan. Di paket edukasi, pelancong bisa belajar masak tradisional (marandang), membajak sawah, dan lain-lain.
Di sana Pokdarwis Pariaman akan dilatih dan dikenalkan dengan pemahaman konsep sadar wisata dan sapta pesona sebagai unsur penting dalam pengembangan kepariwisataan di Kota Pariaman.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Alfian mengatakan pihaknya ingin mendorong SDM penyedia jasa layanan wisata di Kota Pariaman. Apalagi potensi wisata Pariaman terbilang besar: baik dalam sektor maritim maupun wisata agro.
"Guna mendorong peran serta masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan dan mengambil manfaat kepariwisataan tersebut untuk meningkatkan perekonomian mereka," kata dia.
Desa Kubu Gadang, kata dia merupakan desa wisata terbaik nasional. Pokdarwis di sana telah mampu memaksimalkan potensi wisata yang mereka miliki dan dikemas menjadi paket-paket wisata.
Inisiator dan Pengelola Desa Wisata Kubu Gadang, Yuliza Zen mengatakan siap membantu Pokdarwis Pariaman untuk pengembangan potensi wisata di desa/kelurahan mereka masing-masing.
Karena, kata dia, pada hakikatnya wisata bukanlah ajang kompetisi, namun saling kolaborasi dalam rangka memajukan pariwisata dalam satu provinsi Sumatera Barat.
"Dengan diskusi dan belajar kelompok dengan peserta Pokdarwis Kota Pariaman kami harap menumbuhkan kreatifitas dalam upaya pengembangan pariwisata dan peningkatan ekonomi kerakyatan," kata dia. (Phaik/OLP)
