Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

[Humaniora] Kisah hidup legislator Sumbar, Sempat Ngamen hingga Diuber Satpol PP

23 September 2019 | 23.9.19 WIB Last Updated 2019-09-23T10:09:36Z
Foto: Nanda
Sintoga - Siapa menyangka jika Firdaus, legislator muda asal Sintoga Padangpariaman yang saat ini menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, pernah menjadi pengamen.   

Firdaus saat dijumpai pariamantoday.com di Pariaman pada Senin (23/9) menceritakan kisah hidupnya itu.

Pria yang akrab disapa Fir ini, menjadi mengamen di persimpangan lampu merah dan angkutan umum di Kota Padang saat menjadi mahasiswa di salah satu perguruan negeri ternama di kota Bengkuang itu.

Menjadi pengamen ia lakoni selama satu tahun lebih, sejak 2005 hingga akhir 2006.

"Sejak tahun 2005 an lah itu. Saat abang kuliah di Padang," katanya sambil tertawa.

Menurut Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatera Barat, itu ia biasanya mengamen di sejumlah titik di Kota Padang.

Simpang Lampu Merah Kantor Pos Padang di Jalan Bagindo Azis Chan, Kota Padang, merupakan lokasi paling sering ia mengamen. Kadang mengamen di atas bus kota Padang jurusan Khatib Sulaiman-Pasar Baru Universitas Andalas.

"Pindah-pindah tempat sih. Tergantung dimana yang ramainya," ulasnya.

Meski sambil mengamen, mantan aktivis Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Sumatera Barat itu tidak pernah melalaikan kuliahnya.

Ia mengamen setelah jam kuliah berakhir, biasanya sore hari sebelum masuk waktu salat magrib. Hari libur seperti Sabtu dan Minggu juga ia gunakan untuk mengamen.

Lagu yang Firdaus bawakan saat ngamen mengikuti selera pendengar. Jika penumpang bus adalah pelajar dan remaja, lagu yang dibawakan juga yang diganduringi anak muda. Waktu itu, lagunya band Peterpan "Topeng" dan "Ada Apa Denganmu" yang saat itu sedang hits. Lagu itu paling sering ia bawakan.

Beda lagi jika penumpang busnya ibu-ibu atau bapak-bapak. Lagu yang dibawakan adalah tembang kenangan atau lagu-lagu lawas. Lagu seperti "Sepanjang Jalan Kenangan" dan sejumlah lagu Ebit G Ade, diiringi dengan petikan gitar miliknya.

Penghasilan dari mengamen tidak menentu. Kadang banyak, kadang hanya cukup untuk makan siang dan makan malam.

"Tergantung, kalo lagi rejeki banyak bisa dapat 100 ribuan. Kalo lagi sepi, dapat 50 ribu. Tapi dulu dapat 50 ribu udah banyak, nilai uangnya juga masih tinggi," kata dia.

Usai mengamen, Firdaus biasanya pulang ke kosan. Sebelum tiba di kosan, ia selalu membeli makanan malam. Tiba di kosan, ia menghitung uang yang terkumpul dari hasil mengamen. 

Kawan satu kamar kosan Firdaus yang saat ini juga telah menjadi pejabat publik yang rutin menghitung pendapatan hasil mengamen.

"Kawan saya yang biasanya menghitung hasil mengamen. Uangnya bisa untuk makan, lebihnya bisa menambah bayar uang sewa kamar kos," lanjut dia.

Menjadi pengamen bukan hanya mencari uang tambahan biaya hidup. Hal itu ia lakukan karena menyukai kesenian dan hobi bernyanyi. Selain mahasiswa pergerakan, ia juga aktif di organisasi kesenian kampus.

Firduas punya pengalaman yang berkesan saat menjadi pengeman. Ia pernah di kejar-kejar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang yang menertibkan pengamen. 

Awalnya, ada oknum pengamen yang memaksa minta uang saat mengamen. Kadang, oknum itu memukul angkot atau bus bila tidak mendapatkan uang setelah mengamen.

Pemko Padang akhirnya bertindak, para pengamen ditertibkan. Firdaus pun tidak luput dari target sasaran Satpol PP kala itu. Ia dikejar hingga masuk gang kecil komplek perumahan.

Beruntung ia berhasil lolos dari kejaran. Namun beberapa kawannya yang juga mengamen apes tertangkap Satpol PP. 

"Ada laporan ke Pemko Padang saat itu, padahal hanya oknum saja. Kemudian Pol PP Razia, kita dikejar-kejar. Saat bisa lolos, tapi ada kawan yang tertangkap," ungkapnya sambil senyum.

Kini, Firdaus menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat. Kisahnya sebagai pengamen saat mahasiswa menandakan bahwa hidup butuh perjuangan. 

Meski telah menjadi anggota dewan, ia tetap menghibur masyarakat dengan membawakan lagu saat memenuhi undangan pesta pernikahan. (Nanda)
×
Berita Terbaru Update