 |
| Foto: Eri |
“Kota Pariaman telah meraih empat kali KLA dengan predikat Madya. Maka tahun ini harus ditargetkan naik predikatnnya menjadi Nindya atau bahkan melompat menjadi Pratama,” ungkap Genius.
Untuk mencapai kinerja tersebut, kata Genius, harus didukung oleh dinas lainnya karena KLA tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Perlindungan dan Perberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB).
Misalnya, contoh Genius, Dinas PUPR membangun taman bermain anak lengkap dengan playgroundnya di Pantai Gandoriah. Hal tersebut memenuhi unsur KLA.
“Hampir semua SOPD bisa menunjang KLA. Kepada sekolah-sekolah saya harap untuk menyediakan tempat bermain anak, pasar juga harus ada playgroundnya sehingga ketika orang tuanya belanja, anaknya bisa bermain,” sambungnya.
Kepala Dinas DP3AKB Kota Pariaman, Alfian Harun mengungkapkan bahwa target nasional Indonesia Layak Anak pada tahun 2030.
Dasar pelaksanaan KLA adalah UU nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa Pemda bertanggung jawab untuk mendukung dan melaksakan kebijakan kota layak anak.
Kota layak anak adalah kabupaten/kota dengan sistem yang menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan secara terencana. (Eri/*)
