 |
| Foto: OLP |
Usai salat Jumat, ribuan warga berdatangan. Hidangan makan siang menghampar di dua kompartemen. Gulai ikan, dendeng, lapek sipuluik hingga sala bulek beserta minuman penyegar tenggorokan, sudah terjamu sebelumnya.
Mardison memang agak telat menempati rumah dinas meski ia telah dilantik sebagai Wakil Walikota pada Oktober 2018. Menurut Mardison, keterlambatan menempati rumah dinas disebabkan oleh pembenahan saja.
"Pertama tentu karena dilakukannya pembenahan terhadap rumah. Bukan renovasi, hanya pembenahan saja," kata Mardison.
Rumah bekas tinggal Genius Umar itu, dibenahi guna menyesuaikan dengan hunian dan kebutuhan keluarga Mardison selaku wakil walikota. Seperti penggunaan mobiler, penataan kamar dan sejumlah perbaikan minor lainnya.
"Sembari membujuk anak-anak agar mau pindah ke sini (rumah dinas). Anak-anak sebenarnya kerasan tinggal di rumah (rumah pribadi Mardison)," sambung mantan Ketua DPRD Kota Pariaman itu.
Rumah dinas wakil walikota Pariaman berhadap-hadapan dengan rumah dinas Ketua DPRD Pariaman. Di rumah Ketua DPRD itu, sebelumnya Mardison dan keluarga menghuninya selama hampir empat tahun.
Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman, Syafinal Akbar ikut gembira mulai ditempatinya rumah dinas wakil walikota.
Kata Syafinal, warga Jati Hilir sudah lama menunggu-nunggu rumah dinas ditempati Mardison. Dengan penempatan rumah dinas, warga Jati Hilir akan lebih dekat bersilaturahmi kepada Mardison.
"Benar. Warga Jati Hilir sudah lama ingin bapak Mardison menempati rumah dinas. Hal ini disebabkan kedekatan emosional warga dengan beliau yang sebelumnya juga menempati rumah dinas Ketua DPRD di sebelahnya," kata Syafinal. (OLP)
