Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Catatan Delapan Tahun Kepemimpinan Ali Mukhni

22 Februari 2019 | 22.2.19 WIB Last Updated 2019-02-22T16:53:32Z

Pada 17 Februari 2019, tepat tiga tahun pasangan Ali Mukhni - Suhatri Bur memimpin Kabupaten Padangpariaman. Delapan tahun sudah Ali Mukhni menjabat Bupati di Padangpariaman.

Selama delapan tahun dan tiga tahun bersama Suhatri Bur, banyak sudah prestasi ditorehkan ke dalam catatan sejarah Kabupaten Padangpariaman. Dari semua prestasi yang ada, satu prestasi yang selalu menjadi buah bibir dan selalu diucapkan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayirno pada setiap kesempatan, yaitu prestasi pasangan terharmonis kepala daerah dan wakil di Sumatera Barat bahkan mungkin di Pulau Sumatera.

Prestasi keharmonisan ini adalah prestasi yang sangat sulit ditandingi oleh kepala daerah dan wakil kepala daerah lain karena godaan kekuasaan sangat kuat menghampiri. Untuk kedua pasangan ini sepertinya hal yang mudah dilakukan karena masing-masingnya paham dan mengerti posisinya.

Capaian pembangunan dalam tiga tahun ini juga tidak terlepas dari harmonisnya kedua pasangan tersebut. Puncak prestasi dalam tiga tahun ini adalah rencana pembangunan Kawasan Strategis Pendidikan Terpadu Tarok City di Nagari Kapalo Hilalang Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam.

Guru Besar Universitas Andalas Prof Dr Isril Berd menyebut program Tarok City sebagai kawasan Pendidikan Terpadu patut diberikan apresiasi. Demi mewujudkan Padangpariaman lebih maju di bidang pendidikan, juga merupakan bukti perjuangan Ali Mukhni memimpin Padangpariaman selama dua periode.

Perjuangan besar tersebut dia harapkan terus berkelanjutan di masa kepemimpinan Bupati Padangpariaman akan datang mengingat kesinambungan program tersebut yang memakan waktu.

Selain Tarok City, pembangunan skala nasional di Padangpariaman cukup melejit. Berbagai infrastruktur dan sarana pendidikan bertaraf nasional telah berdiri kokoh. Seperti Politeknik Pelayaran Sumatra Barat di Ulakan Tapakis, MAN Insan Cendekia di Sintuk Toboh Gadang, Masjid Agung Syekh Burhanuddin yang juga berfungsi sebagai shelter di Ulakan Tapakis, Asrama dan Embarkasi Haji Sumbar di Batang Anai dan Main Stadion di Lubuk Alung.

Kemudian Irigasi Batang Anai I dan II telah melancarkan saluran perairan sawah masyarakat, sekaligus menghentikan terjadinya banjir di daerah Batang Anai, Sintoga dan Ulakan Tapakis. Berbagai jembatan sebagai sarana penghubung jalan masyarakat juga banyak dibangun.

Seperti Jembatan Campago di V Koto Kampung Dalam, Jembatan Lubuak Tano di VII Koto, Jembatan Pasia Laweh, Jembatan Kampuang Galapuang di Ulakan Tapakis dan Jembatan Koto Bangko Sungai Geringging. Selain dari APBD Padangpariaman, pembangunan rata-rata berasal dari APBN dan APBD Provinsi Sumatra Barat.

Gubernur Sumbar dalam acara peringatan Hari Jadi Kabupaten Padangpariaman ke-186 sempat mengatakan bahwa setengah APBN yang dikucurkan ke Sumbar dilaksanakan di Padangpariaman. Hal tersebut berkat jalinan komunikasi dan hubungan baik antara Pemerintah Kabupaten Padangpariaman bersama masyarakat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Pusat. Bahkan Irwan Prayitno memuji Ali Mukni dengan memberi gelar “si Kecil nan Lincah”.

Sejalan dengan itu, Masjid Raya Kabupaten Padangpariaman di Komplek Kantor Bupati juga sedang tahap penyelesaian yang ditargetkan tuntas 2020, bersamaan dengan pembangunan sarana prasarana kantor di Parit Malintang.

Padangpariaman sebagai daerah penyangga Ibukota Provinsi sekaligus pintu masuk orang asing ke Sumbar dengan keberadaan BIM atau Bandara Internasional Minangkabau memiliki keuntungan strategis. Tingginya mobilitas dan aktifitas di BIM, membuat perputaran perekonomian cukup kencang.

Hal tersebut dimanfaatkan betul oleh pasangan bupati dan wakilnya itu untuk menjadikan alasan strategis pembangunan industri dan pendidikan skala nasional berada dekat dengan BIM.

Inovasi Peningkatan Program Pelayanan OPD

Bupati Ali Mukhni sering mengkampanyekan tidak ada istilah “pejabat” saat menjalankan amanah dan kewajibannya kepada masyarakat Padangpariaman. Ia menegaskan Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah “pelayan masyarakat” sehingga seluruh jajarannya harus berinovasi pada segala bentuk pelayanan kepada masyarakat.

Dari sisi pelayanan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas DPMPTP, Dinas Kesehatan dan Dinas Kominfo. Empat instansi OPD punya kinerja yang kreatif. Keempatnya pun sudah mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat.

Disdukcapil Padangpariaman memiliki beragam inovasi pelayanan pada masyarakat. Terhitung dari 2017, terdapat program Pedang Saber (Petugas Datang, Semua Beres), Alpa Beta (Anak lahir pulang bawa Akta), Ajek (Antar jemput administrasi kependudukan), Dukcapil Weekend Service, Mitra PMI dan Kadoku KTP-elektronik bagi siswa/i SLTA.

Disdukcapil bersama DPTPMP Padangpariaman pada 2018 juga bersinergi memberikan pelayanan jemput bola langsung ke setiap nagari. Program itu dilaksanakan secara bergilir dan dijadwalkan ke seluruh kecamatan dan nagari yang mempermudah pelayanan E-KTP, KK, perubahan data, pembayaran IMB dan lainnya.

DPMPTP Padangpariaman sendiri, memiliki inovasi Program Simple (Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Elektronik) yaitu sistem mudah terhubung dan diakses melalui komputer atau handpone yang memiliki jaringan internet. Pelayanan melalui website, medsos, SMS, Whatsapp, dan email juga dapat dilakukan, memudahkan masyarakat dalam pengurusan perizinan, informasi dan sebagainnya. Dari program tersebut, nilai investasi Padangpariaman tahun 2017 mencapai Rp183 miliar per September 2017. Jumlah tersebut melebihi target Rp46 miliar. Dibanding tahun 2016, target yang tercapai hanya Rp40 miliar.

Begitu juga halnya dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Kominfo. Masing-masing OPD tersebut memiliki ciri khas pelayanan tersendiri. Diskominfo melakukan inovasi jaringan internet terhubung secara satu kesatuan. Memudahkan pelayanan kesehatan di puskesmas dan RSUD untuk mendapat akses internet maupun komunikasi langsung dengan OPD lain. Sehingga, segala kebutuhan dan kesinambungan kerja antar OPD tidak perlu lagi tatap muka. Jarak wilayah dan waktu dipangkas melalui komunikasi aplikasi khusus antar instansi.

Selain itu, seluruh pengguna akses internet yang terhubung melalui Diskominfo terpantau dan terkontrol dengan baik. Prestasi yang membanggakan lagi pada Pelaksanaan Porprov Sumbar ke-15 di Padangpariaman - dianggap pelaksana kegiatan terbaik dari sebelumnya.

Sebagai tuan rumah, mampu melakukan penghimpunan data informasi medali dan hasil dengan nama Program SIMEHA. Seluruh akses data terhimpun di web www.poprov.padangpariamankab.go.id.

Seluruh cabang olahraga, nama daerah dan kontingen, penginapan, nama atlet, lokasi venue perlombaan hingga hasil medali dan peringkat dapat diakses langsung.

Dinas Kesehatan juga melakukan berbagai inovasi program pelayanan, seperti PAPA TANGKAS GADA atau Padang Pariaman Sehat dan Tanggap Kasus Gawat Darurat, PSC atau Public Service Center 119, SABERMAS atau Sehari Semalam Bersama Masyarakat yang merupakan kelanjutan dari Program Bidan Desa wajib berkunjung rumah ke rumah (dor to dor) setiap hari. Penderita penyakit kronis cepat ditindaklanjti agar terselamatkan dari bahaya kematian atau cacat seumur hidup.

Mengoptimalkan Potensi Kelapa dan Coklat

Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumbar November 2017, Produksi buah kelapa di Sumatera Barat mencapai 78.902 ton per tahun dengan areal tanam seluas 87.298 hektare. Luas areal tanaman kelapa itu tersebar di 19 kabupaten dan kota di provinsi Sumbar yang berpenduduk sekitar 5,8 juta jiwa.

Daerah penghasil buah kelapa itu antara lain Kabupaten Padangpariaman dengan produksi mencapai 35.436 ton di areal seluas 40.755 hektare, Kabupaten Agam dengan produksi 11.026 ton di areal tanam 9.780 hektare dan Kepulauan Mentawai 6.495 ton dengan luas tanam 7.924 hektare, Kabupaten Lima Puluh Kota dengan produksi buah kelapa mencapai 5.448 ton dan areal tanam seluas 5.480 hektare dan Pesisir Selatan produksinya sebesar 3.860 ton, dan luas tanam 4.399 hektare.

Dari data di atas, Padangpariaman merupakan penghasil kelapa terbesar dengan jumlah produksi 35.436 ton dengan luas area 40.755 hektare. Minimal per harinya, 5 unit minibus L300 mengangkut 3,5 ton atau 10.000 buah kelapa dibawa ke Padang, Bukittinggi, Pekanbaru dan Jambi.
Hasil turunannya seperti sapu lidi, tempurung, kayu kelapa, kelapa muda hingga kerajinan lidi dan VCO (Virgin Coconut Oil) atau minyak kelapa. Masing-masing hasil produksi atau industri rumah tangga tersebut juga berperan meningkatkan kesejahteran masyarakat, karena banyak menyerap tenaga kerja. Dan hasil produksi turunan kelapa seperti VCO dan tempurung untuk briket atau bara api bahan bakar arang tidak dapat dianggap sepele karena sudah diekspor ke Benua Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Dan kebutuhan cendrung meningkat. Sementara kebutuhan bahan terus menipis.

Kepala Dinas DPMPTP Padangpariaman saat itu (Kini Kadis Sosial), Hendra Aswara menyebutan, VCO atau minyak kelapa di Padangpariaman potensi besar untuk terus dikembangkan. Selain memiliki perkebunan pohon kelapa terbesar di Sumatera Barat yakni 35 ribu hektare dari 98 ribu hektare, saat ini terdapat 150 unit UKM rutin memproduksi VCO.

Tidak hanya di kecamatan Sungai Geringging, secara merata masyarakat Kabupaten Padangpariaman memproduksi VCO minimal untuk kebutuhan pribadi atau rumah tangga. Sangat disayangan, belum optimal dan diberdayakan secara maksimal, padahal permintaan cukup tinggi dari apotik-apotik, instansi kesehatan atau pengusahan besar di bidang kesehatan dan makanan. Bahkan sampai diekspor ke Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Di Sungai Geringging, terdapat 1 kelompok beranggotakan 20 orang, setiap bulannya berhasil memproduksi 5 ton VCO dan dikirim ke Riau dan Malaysia.

Syafri Hendri, pelaku pengelola produksi briket Pariaman, mengatakan bahan produksi berupa tempurung, didominasi dari Kabupaten Padangpariaman. Setiap kali produksi membutuhkan 5 ton tempurung untuk diolah dan diekspor sebanyak 5 ton ke agen di pulau Jawa. Sementara kebutuhan tersebut selalu tidak terpenuhi, sehingga usaha tersebut sering mengalami macet dan mati suri. Padahal permintaan terbilang tinggi dengan kebutuhan mencapai 10 hingga 20 ton per bulannya.

Flashback ke belakang pada masa kepemimpinan Bupati almarhum Muslim Kasim, perkebunan cokelat atau kakao merupakan program unggulan dari Pemerintah Padangpariaman. Perkebunan tersebar di Kecamatan Pakandangan, Parit Malintang, Sungai Limau, V Koto Kampung Dalam, VII Koto Sungai Sariak, V Koto Timur dan Sungai Geringging.

Hingga saat ini tanaman itu terus berlangsung produktif. Di era ke pimpinan Ali Mukhni, berdiri Pabrik Pengolahan Cokelat dan Lapau Coklat sebagai penampung utama dari hasil pertanian kakao. Namun karena banyaknya kendala hama dan masalah lainnya, membuat potensi kakao tidak tergarap dengan baik. Pabrik yang dibangun belum bisa beroperasi sesuai harapan.

Kelompok tani kakao terdapat di Korong Batu Gadang, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging hingga saat ini masih terus mengembangkan tanaman cokelat tersebut. Kelompok Tani Balkam Saiyo sempat menjadi pilot projeck kakao di Sumatera Barat.

Daftar Penghargaan Tahun 2018 dan 2019:

1. Penghargaan Pelayanan Publik untuk 2 OPD (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu dan Perindustrian) dengan predikat Sangat Baik, diserahkan oleh Menteri PAN RB Syafrudin tanggal 27 November 2018 di Jakarta.

2. Anugerah Dwija Praja Nugraha, Penghargaan Kepada Kepala Daerah yang Peduli Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidik dan Pendidikan dari Pengurus Besar PGRI. Diserahkan oleh Presiden RI tanggal 1 Desember 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

3. Anugerah Media Humas Kategori Siaran Pers/Pemberitaan dari Ketua Pembina Badan Koordinasi Humas Pemerintah (Bakohumas)/Menteri Kominfo, Rudiantara, tanggal 4 Desember 2018 di Kota Tanggerang, Provinsi Banten.

4. Penghargaan Innovative Government Award 2018 dari Kementerian Dalam Negeri diserahkan Mentri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tanggal 7 Desember 2018 di Jakarta.

5. Penghargaan Predikat Kepatuhan Tinggi atas Pelayanan Publik dari Ombudsman RI tanggal 10 Desember 2018 di Jakarta.

6. Penghargaan Kabupaten Peduli HAM dari Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly, tanggal 11 Desember 2018 di Jakarta.

7. Penghargaan dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumbar untuk Kepala Daerah yang Peduli dan Berkontribusi kepada Penyiaran Lokal, 23 Desember 2018 di Hotel Mercure Padang.

8. Penghargaan Adytia Karya Mahatva Yodha (AKMY) Award 2018 dari Pengurus Nasional Karang Taruna dalam acara puncak peringatan Bulan Bhakti Karang Taruna (BBKT) Tingkat Nasional, di Gedung Sumpah Pemuda PKOR Way Halim, Sabtu, 26 Januari 2019.

9. Penghargaan "Bupati Peduli Olahraga" dari Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Pusat pada Hari Puncak Peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari 2019 di Surabaya.

10. Nilai Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) Kabupaten Padang Pariaman tahun 2018 naik 5,67 point dari 60,13 menjadi 65,80 dengan nilai B.
×
Berita Terbaru Update