Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Atlet Sepatu Roda Kota Pariaman Layak Wakili Sumbar di PON 2020 Papua

24 Februari 2019 | 24.2.19 WIB Last Updated 2019-02-24T06:33:15Z
Atlet sepatu roda Kota Pariaman latihan tiga kali dalam seminggu di Pantai Cermin Pariaman. Foto: OLP
Pariaman - Pembinaan terhadap atlet sepatu roda Kota Pariaman terus berlanjut. Bahkan, selain membina para atlet yang sudah ada, Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Kota Pariaman, juga menjaring bibit-bibit baru.

Hal tersebut terlihat dengan rutinnya para atlet sepatu roda dan siswa SD 19 Kampung Baru (SD Batingkek) menggelar latihan di Sirkuit Sepatu Roda Pantai Cerimin, tiga kali dalam seminggu. Yakni pada Rabu dan Jumat sore, plus pada Minggu pagi.

Olahraga sepatu roda Pariaman terbilang paling maju di Sumatera Barat. Selain memiliki sirkuit sepatu roda pertama di Sumbar, atlet sepatu roda Kota Pariaman selalu tampil juara umum di setiap penyelenggaraan Porprov Sumbar - sejak cabang olahraga tersebut mulai dipertandingkan pada Porprov Sumbar 2016 di Kota Padang.

Ketua Pengurus Kota (Pengkot) Porserosi Kota Pariaman, Azral Malvinas mengatakan, sejumlah iven kejuaraan sepatu roda akan digelar pada 2019 hingga 2020 mendatang. Pihaknya akan mematangkan persiapan atletnya jelang ajang tersebut. Di antaranya Kejurnas Sepatu Roda memperebutkan piala Walikota Pariaman pada 2019, Piala Istri Gubernur Sumbar juga pada 2019, serta Pra Porprov Sumbar 2020 mendatang.

"Semuanya diselenggarakan di Kota Pariaman, karena memang satu-satunya sirkuit sepatu roda di Sumatera Barat hanya ada di Kota Pariaman," ungkap Azral Malvinas didampingi Bendahara Porserosi Pariaman Ade Fredyl Martin, di Pantai Cermin, Pariaman, Minggu (24/2).

Kepala Sekolah SD Batingkek ini memastikan seluruh atlet sepatu roda asuhan Porserosi Kota Pariaman, asli putra-putri daerah. Tak satupun para atlet binaannya sengaja didatangkan jelang iven guna meraih medali secara instan.

"Metodelogi kita adalah pembinaan berkelanjutan. Tidak main instan. Dengan pembinaan yang berkesinambungan tentu akan lahir bibit-bibit (atlet sepatu roda) baru. Di samping melatih atlet, kita juga latih siswa SD 19 sebagai salah satu ajang menyalurkan bakat dan minat mereka," sambungnya.

Azrar bilang, saat ini ada tiga atlet sepatu roda Pariaman berprestasi moncer seperti Nazmi Hayati, peraih dua medali emas Porprov Sumbar 2018, Cintami Ayu yang juga meraih dua medali emas Porprov dan Dimmy Nobel Alhamdi peraih medali perak Porprov.

"Kemampuan mereka bahkan boleh diadu dengan atlet nasional. Pada Porprov 2018 lalu, Dimmy sebenarnya layak meraih emas jika saja tidak ada pemain asal Jawa Timur yang didatangkan tim lain berlaga di Porprov," tuturnya.

Pembinaan olahraga di Sumbar tidak akan pernah maju jika para stakeholder masih mengedepankan prestasi instan dibandingkan pembinaan atlet lokal. Kebiasaan mendatangkan atlet luar daerah demi meraih emas pada setiap ajang pertandingan, punya andil besar mematikan pembinaan olahraga prestasi di daerah. Budaya macam itu mesti segera dilengserkan.

Sebagaimana halnya tiga nama atlet sepatu roda di atas. Di atas kertas, mereka semua layak mewakili provinsi Sumatera Barat pada Pekan Olahraga Provinsi (PON) 2020 di Papua, jika para insan olahraga berlaku fair.

"Atlet kita pantas mewakili Sumbar untuk PON. Namun kita tidak tahu apa keinginan orang-orang di atas (stakeholder olahraga Sumbar). Apakah ingin instan dengan mendatangkan atlet luar daerah, atau konsen pada atlet binaan. Jika inginnya instan, sama saja dengan mengerdilkan perjuangan pembinaan atlet yang telah dengan susah payah kita jalankan," sebut Azral.

Azaral menceritakan betapa susahnya mengenalkan olahraga sepatu roda di Kota Pariaman. Pada 2015, ia bersama sejumlah temannya sempat patungan membeli tiga buah sepatu roda. Tidak sampai di situ, pihaknya bahkan sampai roadshow ke sekolah-sekolah mengenalkan olahraga tersebut agar diminati.

"Mulanya kita latihan di halaman stadion Rajo Bujang di Karan Aur. Kemudian pada 2017, Pak Genius Umar (saat itu wakil walikota) membuatkan sirkuit di Pantai Cermin. Awal 2018 sirkuit selesai dibangun, kita lakukan pemusatan latihan di Pantai Cermin," kenang Azral.

Buah dari perjuangan Azral dan kawan-kawan menuai hasil. Pada Porprov 2016 di Padang, sepatu roda Kota Pariaman meraih 3 medali emas, 4 perak dan 4 perunggu. Kota Pariaman berhasil keluar sebagai juara umum. Prestasi yang sama kembali diulang pada Porprov 2018 di Padangpariaman. Kali ini mereka mendulang 5 medali emas. (OLP)
×
Berita Terbaru Update