Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Micro Targeting, Cara Golkar Pariaman Pahami Selera Pemilih di Pemilu 2019

24 Oktober 2018 | 24.10.18 WIB Last Updated 2018-10-24T12:25:01Z
Ketua DPD Golkar Pariaman Mardison Mahyuddin bersalaman dengan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, usai Rakernas Bapillu se Indonesia beberapa waktu lalu. Foto: Nanda
Pariaman - Partai Golkar Kota Pariaman kembangkan strategi “micro targeting” sebagai salah satu upaya memenangkan pemilu serentak tahun 2019 di wilayah Kota Pariaman.

Strategi tersebut dilakukan dengan mengindentifikasi rasa ketertarikan pemilih atau kelompok pemilih terhadap program, aspirasi dan selera pemilih terhadap calon anggota DPRD Kota Pariaman dari Golkar.

“Strategi ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi lebih detil orang-perorang, tokoh masyarakat yang berpengaruh terhadap pemilihan masyarakat pada pemilu, serta apa saja aspirasi dan keinginan masyarakat. Hasil identifikasi ini selanjutnya akan dikemas menjadi bahan kampanye bersama seluruh calon Partai Golkar,” kata Ketua DPD Partai Golkar, Mardison Mahyuddin, Rabu (24/10).

Menurutnya, micro targeting merupakan salah satu strategi kampanye yang sedang dilakukan pengkajian oleh Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar.

Meskipun dalam pengkajian, Partai Golkar Kota Pariaman, kata Mardison, telah memulai strategi tersebut dengan menggunakan hasil kajian pada pemilihan kepala daerah Kota Pariaman 2018.

"Kita sudah mulai melakukan pemetaan dan identifikasi orientasi pemilih termasuk harapan masyarakat yang akan dijadikan visi-misi caleg yang kami (Golkar Kota Pariaman) usung," lanjutnya.

Selain micro targetting, caleg Partai Golkar Kota Pariaman juga diinstruksikan mengoptimalkan penggunaan media sosial dengan mengunggah materi kampanye yang mengedukasi masyarakat. Penggunaan media sosial, ia yakini efektif menyebarkan konten kampanye caleg, khususnya pemilih yang belum terjangkau oleh kampanye tatap muka.

"DPP Partai Golkar juga menginstruksikan agar seluruh caleg intens menggunakan media sosial untuk berkampanye, sehingga pemilih yang belum terjangkau oleh caleg bisa interaksi melalui media sosial. Konten atau materi kampanye harus memuat hal positif, seperti visi misi dan ajakan pemilu damai," kata dia.

Ia mengingatkan caleg Partai Golkar yang berada pada daerah pemilihan yang sama tidak saling sikut. Kompetisi menjadi peraih suara terbanyak internal parpol harus diiringi semangat membesarkan partai. Ia mengharapkan praktik kampanye hitam harus dijauhkan pada pemilu 2019 mendatang.

"Kompetitor tentu, tapi seluruh caleg tentu harus membesarkan partai dan semangat mewakili masyarakat. Jika ada kompetisi, harus fair. Jangan ada kampanye hitam baik sesama caleg Partai Golkar atau dengan caleg partai lain," pungkasnya. (Nanda)
×
Berita Terbaru Update