Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jamaah Syatariyah Tuntut Oknum Guru MAN Padusunan Dicopot

29 Oktober 2018 | 29.10.18 WIB Last Updated 2018-10-29T09:44:32Z
Perwakilan Jemaah Syatariyah diterima oleh Kepala Kemenag Kota Pariaman M Nur. Foto: Nanda
Pariaman - Ulama dan pengikut Tarekat Syatariyah mendatangi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Padusunan, Kota Pariaman, Senin (29/10) pagi. Lebih dari 50 orang massa Tarekat Syatariyah dari berbagai daerah di Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman mendatangi MAN Padusunan.

Kedatangan tersebut untuk mengklarifikasi sekaligus menuntut salah seorang oknum guru MAN Padusunan yang dianggap telah melecehkan dan menghina ulama dan kelompok Tarekat Syatariyah Pariaman, meminta maaf.

Setelah sempat menunggu, perwakilan massa akhirnya bertemu dengan kepala MAN Padusunan dan kepala kantor Kamenag Kota Pariaman. Oknum guru yang disebut-sebut melakukan penghinaan terhadap Tarekat Syatariyah tidak hadir. Usai diterima dan bertemu pihak sekolah, massa membubarkan diri.

Perwakilan tokoh Tarekat Syatariyah Padangpariaman, Kamardi Tuanku Sidi menuturkan, penghinaan tersebut disebabkan penyampaian salah seorang guru bidang kelas XII yang menyatakan jika ilmu tasawuf yang dipelajari dalam Tarekat Syatariyah dibuat oleh umat agama lain, sehingga ilmu tersebut dikatakan sesat oleh oknum guru.

Menurut Kamardi, puncak kemarahan jemaah terjadi saat oknum guru yang mengajar mata pelajaran ekonomi pada 25 Oktober 2018 silam. Oknum guru tersebut melarang siswa MAN Padusunan untuk mengambil jurusan ilmu tasawuf, ilmu kalam, aqidah filsafat setelah menamatkan pendidikan di tingkat MAN.

"Ia juga mengatakan tahlilan yang dilaksanakan oleh jemaah Tarekat Syatariyah adalah bid'ah dan menyebut kitab kuning dan doa kalam yang dipelajari oleh jemaah Tarekat Syatariyah tidak Shahih," ujarnya.

Kamardi dan perwakilan ulama Tarekat Syatariyah lainnya tegas meminta agar pihak MAN Padusunan memindahkan oknum guru tersebut keluar MAN Padusunan. Jika perlu keluar Sumatera Barat.

Ia mengancam, jika oknum guru tersebut tidak dipindahkan dalam seminggu ke depan, jemaah Tarekat Syatariyah akan kembali mendatangi MAN Padusunan dengan jumlah massa lebih banyak.

"Kami juga minta dia untuk klarifikasi langsung melalui media massa meminta maaf karena telah melakukan penghinaan," kata dia.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pariaman Muhammad Nur, mengatakan jika persoalan dugaan penghinaan oleh Rahma Yulis menjadi tanggungjawab Kamenag Kota Pariaman sebagai atasan langsung.

Kamenag akan memberikan sanksi sesuai dengan kesalahan oknum guru tersebut. Ia juga meminta agar perwakilan jemaah Syatariyah menunggu proses tersebut.

"Pemberian sanksi terhadap dia (oknum guru tersebut) harus mengacu pada aturan yang ada pada Kantor Kamenag Kota Pariaman," ujarnya.

Sebagai mantan santri Tarekat Syatariyah, M Nur mengaku ikut tersinggung dengan penyampaian oknum guru MAN Padusunan yang dinilai melecehkan para pengikut jemaah Tarekat Syatariyah. (Nanda)

×
Berita Terbaru Update