Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kirab Satu Negeri Anshor: Ditolak di Ulakan, Berkibar di Angsoduo

24 September 2018 | 24.9.18 WIB Last Updated 2018-09-24T09:43:34Z

Pariaman - Peserta Kirab Satu Negeri kibarkan bendera merah putih di Pulau Angso Duo, Senin (24/9). Aksi ini merupakan salah satu rangkaian estafet Kirab GP Ansor dan Banser yang dilalukan secara estafet dari Sabang hingga ke Merauke.

Pengibaran bendera merah putih ini, menjadi kegiatan puncak Kirab Satu Negeri di Kota Pariaman. Selain itu, selama berada di Pulau Angso Duo, peserta kirab berziarah dan aksi bersih-bersih makam Syeikh Katik Sangko.

Kegiatan Kirab Satu Negeri dimulai sejak kamaren. Setelah menerima estafet dari peserta kirab dari Pasaman Barat, rombongan istrahat di Pondok Pesantren Nahdatul Ulum Desa Kajai, Pariaman Timur. 

Sebelum menyeberang ke Pulau Angso Duo, peserta kirab yang dikoordinatori Ketua GP Ansor Padangpariaman, Zeki Ali Wardana menghadiri jamuan makan dari Walikota Pariaman di rumah dinas.

Walikota Pariaman Mukhlis Rahman mengaku sempat ragu untuk menggelar pertemuan dengan peserta Kirab Satu Negeri di Kota Pariaman. Keraguan itu disebabkan adanya penolakan kegiatan kirab di sejumlah daerah. 

"Ada informasi di media sosial jika kirab bertentangan dengan agama Islam. Tujuan pertemuan ini agar saya bisa mengawasi dan membuktikan bahwa tidak ada kegiatan yang bertentangan dengab agama dan budaya," kata Mukhlis.

Menyikapi adanya penolakan di sejumlah tempat, Mukhlis meminta agar GP Ansor membuktikan kepada publik bahwa tidak ada yang salah dengan kegiatan kirab yang dilaksanakan.

"Klarifikasi tersebut untuk menghindari perkembangan informasi hoaks," ulasnya.

Ketua GP Ansor Padangpariaman, Zeki Ali Wardana mengatakan, penolakan yang terjadi di beberapa daerah menjadi tantangan bagi Kirab Satu Negeri. Padahal kegiatan tersebut untuk mengibarkan bendara merah putih di seluruh wilayah Indonesia.

"Kirab Satu Negeri didasari beberapa hal, yakni untuk menjaga empat pilar kebangsaan Indonesia tetap kokoh, memperkuat toleransi, hidup majemuk dan menjaga kerukunan," kata dia.

Ia mengapresiasi fasilitas yang diberikan pemerintah Kota Pariaman selama kegiatan kirab dilaksanakan. Ini menandakan bahwa Pemko Pariaman memiliki semangat yang sama dengan GP Ansor menjaga nilai-nilai kebangsaan.

Zeki juga menanggapi terjadinya sejumlah penolakan masyarakat terhadap kirab satu negeri. Penolakan yang terjadi karena penyebaran informasi provokasi yang disampaikan kelompok tertentu, sehingga membuat masyarakat salah tanggap dengan kegiatan kirab yang juga mengunjungi makam pejuang dan ulama.

"Ini karena ada tindakan provokasi, sehingga masyarakat yang termakan informasi jadi salah tanggap," pungkasnya.

Usai melakukan kegiatan di Kota Pariaman rencanannya peserta kirab akan melanjutkan berziarah ke makan Syeikh Burhanuddin. Namun karena adanya penolakan dari sejumlah kelompok masyarakat, ziarah dibatalkan. (Nanda)

×
Berita Terbaru Update