 |
| Unsur Forkopimda Pariaman dan Padangpariaman foto bersama dengan Dandim 0308. Foto/Eri |
Klaim tersebut menurut Pudjianto sangat realistis mengingatkan aseptor KB Kesehatan dengan MOP pada semester pertama 2018 telah mencapai 75 persen.
Ia merinci, target MOP sebanyak 50 orang aseptor, 38 orang di Kabupaten Padangpariaman dan 12 orang dari wilayah Kota Pariaman.
"Pada semester kedua tahun 2018, peserta MOP di wilayah Kodim 0308/Pariaman akan melampuai target," ujarnya saat pencanangan bakti TNI KB Kesehatan tahun 2018 di Makodim 0308/Pariaman, Rabu (29/8) pagi.
Pihaknya akan mengoptimalkan peran Babinsa TNI mengajak agar masyarakat bersedia mengikuti program KB Kesehatan MOP ini. Sebelumnya, personil babinsa terlebih dahulu dibekali pengetahuan dan informasi tentang KB Kesehatan.
Selain gerilya personil Babinsa TNI, Pudjianto berharap aseptor agar berbagi cerita tentang MOP kepada masyarakat di lingkungan masing-masing.
"Aseptor saat ini bisa menyampaikan testimoni bagaimana dampak kesehatannya vasektomi atau MOP kepada masyarakat yang belum ikut," ulasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Padangpariaman, Jonpriadi menyebut, dukungan program KB Kesehatan yang digerilyakan Kodim 0308/Pariaman efektif menekan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Padangpariaman.
"Angka pertumbuhan penduduk Kabupaten Padangpariaman berada pada 0,7 persen. Angka ini jauh berada di bawah angka laju pertumbuhan penduduk secara nasional yakni 1,3 persen," ujarnya.
Sedangkan di tingkat Provinsi Sumatera Barat, target MOP baru mencapai 116 orang aseptor atau 32,58 persen dari 356 aseptor yang ditargetkan.
"Baru 116 orang aseptor hingga Juli 2018. Namun dengan beberapa kali kegiatan MOP di Pasaman Timur, Pasaman Barat dan Pariaman ini, mungkin targetnya sudah sampai 75 persen," sebut Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Sumatera Barat, Yusnani.
Ia mengatakan, jika Kodim 0308/Pariaman merupakan Kodim terbaik di jajaran Korem 032/Wirabraja yang melebihi target jumlah aseptor KB Kesehatan pria MOP.
Kepala Dinas DP3AKB Kota Pariaman Alfian Harun mengatakan kegiatan tersebut untuk mendukung percepatan pencapaian sasaran program KB Kesehatan. Program KB adalah salah satu aspek signifikan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Apabila program keluarga berencana tidak berhasil maka untuk menata kesehatan ke depannya akan lebih sulit, sedangkan untuk laju pertumbuhan penduduk berpotensi kuat menjadi ancaman nasional jika tidak diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. (Nanda)
