Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pernah Bernasib Sama, Ali Mukhni Kunjungi Lombok Antarkan Bantuan Gempa

29 Agustus 2018 | 29.8.18 WIB Last Updated 2018-08-29T06:16:29Z
Didorong pernah merasakan hal yang sama, Bupati Ali Mukhni langsung mengantarkan bantuan gempa ke Posko Peduli Gempa Lombok di Mataram, NTB. Foto/Andri
Mataram - Bupati Padangpariaman Ali Mukhni kunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pasca dilanda musibah gempa bumi hingga magnitudo 7, Sabtu lalu (25/8).

Di samping mengunjungi, Ali Mukhni juga menyerahkan bantuan sebesar Rp205 juta yang merupakan sumbangan ASN dan masyarakat Padangpariaman peduli gempa Lombok.

"Bantuan sebesar Rp205 juta itu diperoleh dalam tiga hari. Saya telpon Dinas PUPR untuk mengajak rekanan untuk ikut menyumbang. Alhamdulillah, disambut baik dan mereka ikut berpartisipasi aktif menyumbang," kata Ali Mukhni didampingi Kabag Humas dan Protokol, Andri Satria Masri dan Bendahara Bagian Kesra Setdakab Padangpriaman, Romer Makrius di Lombok.

Ali Mukhni menambahkan, sumbangan dengan jumlah tersebut juga banyak datang dari tenaga pendidik yang dikumpulkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padangpariaman.

Bantuan itu diserahkan langsung oleh Ali Mukhni kepada Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rosiady Husaenie Sayuti di Posko Bencana Gempa Bumi Provinsi Nusa Tenggara Barat di depan Gedung Sangkareang, Pejanggik, Kecamatan Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

"Alhamdulillah, semangat saling membantu ternyata masih sangat tinggi di Padangpariaman. Buktinya, tiga hari kita bisa mengumpulkan dana Rp205 juta untuk disalurkan kepada saudara kita yang terkena musibah di Lombok, NTB ini," ujar Ali Mukhni kepada Sekdaprov NTB.

Kepada Rosiady, Bupati dua periode itu mengisahkan bagaimana gempa yang terjadi di Sumatera Barat khususnya di Padangpariaman pada 2009 silam.

"Dahulu kita juga pernah mendapat musibah gempa, tahun 2009. Dari berbagai sumber mengatakan bahwa kekuatan gempa yang melanda Sumbar tahun 2009 adalah 7,6 Skala Richter. Kabupaten Padangpariaman merupakan daerah yang paling parah mendampat dampak gempa," kisah Ali Mukhni.

Alhamdulillah, lanjut Ali Mukhni, kondisi Padangpariaman cepat pulih karena pihaknya mendapat bantuan dari seluruh daerah di Indonesia, bahkan hampir 80 negara asing mengirimkan relawan dan bantuannya.

"Sekarang, kami melakukan hal yang serupa dengan cara membantu semampu kami untuk saudara kami di Lombok ini," jelas Ali Mukhni.

Kemudian Ali Mukhni pun mengisahkan bagaimana penanganan pemerintah daerah terhadap masyarakat terkena dampak gempa bumi. Ali Mukhni menyarankan kepada masyarakat Lombok untuk siap-siagakan lampu penerangan mandiri (senter) mengantisipasi gempa yang terjadi malam hari saat penerangan listrik mati.

"Senter menjadi alat yang sangat dibutuhkan apalagi Lombok setiap saat masih digoyang gempa. Pengalaman kami begitu dahulu," pesan Ali Mukhni.

Selama di Mataram, Ali Mukhni sempat melihat kondisi warga di Kota Mataram yang banyak tinggal di tenda karena semua warga kuatir dengan gempa susulan yang terjadi setiap waktu.

Dia berharap agar masyarakat NTB yang terkena musibah dapat menghadapi cobaan dengan tabah. Sebab dia yakin, cobaan bukti kuatnya iman masyarakat di Lombok ini.

"Kita berharap saudara-saudara kita di Lombok tabah dan mendapat perhatian dari seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Sekdaprov NTB Rosiady Husaenie Sayuti menyebut psikologi warga Lombok memang agak terganggu dengan durasi gempa yang selalu terjadi dalam jangka panjang. Terhitung sejak akhir Juli sampai akhir Agustus, gempa dengan skala di atas magnitudo 5 tetap terjadi.

Dari Pemprov NTB diperoleh informasi bahwa sudah 555 orang meninggal dunia akibat gempa Lombok selama Agustus 2018. Korban meninggal tersebar di Kab. Lombok Utara 466 orang, Lombok Barat 40 orang, Lombok Timur 31 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 9 orang, Sumbawa Besar 5 orang, dan Sumbawa Barat 2 orang. (ASM/OLP)

×
Berita Terbaru Update