Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lucy Genius Terus Upayakan Peningkatan Insentif Guru PAUD

6 Juni 2018 | 6.6.18 WIB Last Updated 2018-06-06T15:09:21Z
Ketua HIMPAUDI Pariaman dr. Lucy Genius buka bersama dengan tenaga pengajar PAUD
Pariaman ----- Ketua Himpunan Pendidik dan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Kota Pariaman, Lucy Genius Umar mengatakan, peningkatan dan pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini harus menjadi perhatian serius dari pemerintah.

Tidak hanya bagi pemerintahan daerah, namun juga mendapat perhatian dari seluruh pihak. Hal itu ia ungkapkan saat acara berbuka puasa bersama pengelola, tenaga pendidik dan pemerhati Pendidikan Usia Dini (PAUD) se Kota Pariaman di Aula Gedung Saiyo Sakato Pariaman, Rabu (6/6).
  
“Pendidikan usia dini itu penting untuk memastikan anak pra sekolah siap untuk belajar di pendidikan selanjutnya. Secara perkembangan fisik, kognitif dan sosio-emosional, anak yang mendapatkan layanan pendidikan pada usia dini jauh lebih besar,” jelasnya.
  
Melalui komunitas HIMPAUDI, yang menampung aspirasi pihak terkait di bidang pendidikan usia dini, pihaknya akan berupaya mengusulkan kepada pemerintah daerah agar dapat mendorong peningkatan kompetensi dan kesejahteraan tenaga pengajar pengelola PAUD yang ada di Kota Pariaman.

Ia menguraikan dari sisi pendidikan, tenaga pengajar PAUD yang ada di Kota Pariaman masih membutuhkan pengembangan kompetensi keilmuan khusus pendidikan usia dini. Sementara, dari sisi kesejahteraan, jelas perlu ditingkatkan.
  
Dari ratusan lembaga pendidikan usia dini yang ada di Kota Pariaman, sebagian kecil ada yang dikelola oleh pemerintah daerah dan pemerintah desa. Bagi yang dikelola oleh pemerintah daerah yang berada di bawah naungan DIKMAS PAUD dan PUAD yang dikelola oleh pemerintah desa mendapatkan gaji atau intensif setiap bulannya. Berbeda dengan PUAD swasta atapun yayasan, insentif dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan.
  
“Saat ini tenaga pendidik PAUD di Kota Pariaman, khususnya PUAD yang dikelola swasta dan yayasan, kesejahteraannya masih minim dan ada juga yang mendidik tanpa digaji. Jika ada honorium yang diterima, itupun masih relatif kecil. Jadi, ini salah satu upaya kita agar ditingkatkan kedepan. Melalui wadah ini (HIMPAUDI), kita akan perjuangkan,” lanjut istri Genius Umar ini.
  
Sebagai langkah awal, organisasi yang terbentuk satu tahun silam ini, telah melakukan pertemuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pariaman. Isu dan dorongan agar pemerintah mendorong peningkatan kompetensi dan kesejahteraan pendidikan dan pengelola PAUD Kota Pariaman.
  
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman, Jefriki mengatakan, Disdikpora Kota Pariaman akui berikan insentif atau honorium yang diterima oleh tenaga pengajar PAUD swasta masih relatif kecil, sekitar Rp300.000 hingga Rp400.000. Pembayaran honorium tersebut, sangat kecil.
  
“Kita dorong agar pemerintah desa mengalokasikan insentif untuk pengelolaan PAUD ini. Bagi yang belum dialokasikan oleh desa, kami akan coba upayakan dari pemerintah daerah,” ujarnya.
     
Sementara itu, terkait dengan status tenaga pendidik lembaga PAUD yang berstatus honor, pihaknya tidak bisa memastikan pengangkatan tenaga honor PAUD untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
  
“Terkait dengan kesejahteraan, pemerintah tidak bisa memastikan apakah tenaga pengajar PUAD ini bisa diangkat menjadi ASN. Namun, yang jelas pemerintah akan tetap memberikan perhatian khusus,” pungkasnya.
       
Lebih 300 orang pengelola, pengajar dan pemerhati pendidikan anak usia dini hadir dalam acara berbuka bersama itu. Selain berbuka puasa, tenaga pendidik dan pengelola PAUD se Kota Pariaman juga mendapatkan paket sembako dari HIMPAUDI Kota Pariaman. (Nanda)

×
Berita Terbaru Update