Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

[Humaniora] Menengok Aktivitas Keseharian Juru Kunci Pulau Angsoduo

21 April 2018 | 21.4.18 WIB Last Updated 2018-04-21T12:33:07Z
Buyuang Karani sedang membersihkan pulau Angsoduo. Foto/Eri Elfadri
Pariaman ----- Beralih profesi dari nelayan, Suryadi (48) dan Hasan Basri (46), menjadi penjaga Pulau Angsoduo Kota Pariaman. Dua lelaki ini bertugas menjaga aset daerah yang ada di pulau tempat bersemayamnya jenazah Katik Sangko tersebut.

Selain itu mereka juga berkewajiban menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan serta kebersihan yang ada di pulau kebanggaan masyarakat Pariaman ini. Bahkan tak jarang memandu wisatawan seperti menjelaskan sejarah pulau yang memiliki makam keramat sepanjang lebih dari 3 meter tersebut.

Sedari pagi kedua pria itu sudah asyik mengayunkan sapu lidinya di sepanjang pesisir pantai Pulau Angsoduo yang memiliki luas 1,8 hektare tersebut. Mereka tampak serius melakoni pekerjaan sebagai penjaga pulau. Sementara pengunjung pulau terus berdatangan ke pulau yang hanya berjarak sekitar 1,6 mil dari bibir Pantai Gandoriah dari hari ke hari.

“Saya mulai membersihkan sampah di pulau sejak pagi. Sampah organik biasanya saya kumpulkan pada suatu tempat untuk dikubur maupun dibakar. Sedangkan sampah plastik dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam karung untuk dibawa ke daratan,” ujar Suryadi.

Dalam satu hari ia bisa mengumpulkan sampah hingga 50 kilogram hari biasa, dan 200 kilogram saat hari libur. Jumlahnya bisa naik dua kali lipat musim libur sekolah dan lebaran.

Suami Ramini ini mengaku sangat menikmati pekerjaan yang sedang dijalaninya saat ini, begitu juga dengan koleganya Hasan Basri. Pria yang akrab dipanggil Buyuang Karani ini juga bersukur dengan profesinya sekarang. Mereka tetap bisa menyekolahkan anak-anak mereka di kota Pariaman meski keseharian mereka di pulau itu. Anak-anak mereka tinggal di tepi (kota Pariaman) dan sesekali menemani mereka di pulau. Biasanya saat hari libur.

Petugas yang saling akrab itu membagi dua wilayah kerjanya. Suryadi bertugas membersihkan separuh wilayah Pulau Angso Duo arah selatan, sedangkan Buyuang Karani bertanggung jawab wilayah utara pulau. Selama menjaga pulau telah banyak perubahan-perubahan yang mereka rasakan. 


"Mulai dari dulunya tidak adanya penerangan listrik sekarang sudah ada pakai tenaga surya. Dari tidak adanya fasilitas umum seperti kamar mandi dan wc, sekarang semua lengkap. Dari tidak ada dermaga, sekarang punya dermaga apung," tutur Suryadi semangat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Elfis Candra, mengatakan bahwa kedua petugas tersebut memiliki tugas pokok menjaga aset Pemko Pariaman yang ada di Pulau Angsoduo di samping menjaga kebersihan dan menjaga kelestarian biota di dalamnya.

Selain itu mereka juga bertugas mengontrol pengunjung yang ada di Pulau Angsoduo. Petugas tersebut akan mengingatkan pengunjung yang berada di pulau paling lama hingga pukul lima sore harus naik ke kapal wisata untuk diangkut ke tepi.

"Pak Suryadi dan Pak Buyuang Karani juga tinggal di pulau. Kita sediakan hunian dan transportasi perahu bermotor untuk ke tepi guna berbagai kebutuhan mereka pribadi dan pulau," kata Elfis di Pariaman, Sabtu (21/4).

Suryadi dan Buyuang Karani juga dikenal akrab dengan para nelayan singgah. Karena mereka menginap di pulau, keberadaannya sangat membantu nelayan yang kemalaman.

Para penjaga pulau tersebut selain menerima gaji dari Pemko Pariaman, juga diizinkan berjualan di pulau dengan tidak meninggalkan tugas pokok mereka sebagai juru kunci di pulau yang memiliki sumur berusia 300 tahun dari susunan kerang tersebut. (Eri/OLP)
×
Berita Terbaru Update