Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Panwaslu Pariaman Rangkul "Kids Zaman Now" Awasi Pemilu

9 Desember 2017 | 9.12.17 WIB Last Updated 2017-12-09T14:34:59Z
Panwaslu gelar Focus Group Discusion dengan pelajar dan mahasiswa se Kota Pariaman tentang pengawasan partisipatif dalam pemilu serentak 2019. Foto/Nanda
Pariaman --- Panwaslu Kota Pariaman libatkan pelajar Sekolah Menangah Atas dan mahasiswa se Kota Pariaman dalam mengawasi pemilu 2019.

Dilibatkannya pelajar dan mahasiswa yang tergolong sebagai pemilih pemula pada pemilu 2019 merupakan salah satu strategi pengawasan pemilu Panwaslu Kota Pariaman mengembangkan mitra stratrgis pengawasan partisipatif.

Selain itu, pentingnya pemilih pemula diberikan sosialisasi partisipatif sekaligus menjadi perpanjangan tangan Panwaslu mengawasi pemilu dikarenakan rawan terjebak menjadi subjek ataupun objek pelanggaran pemilu.

"Minimnya pengalaman dan pengetahuan kepemiluan, namun dengan dirangkulnya pemilih pemula sebagai mitra strategis pengawasan partisipatif diharapkan pemilih mahasiswa tidak terlibat menjadi subjek pelanggaran pemilu ataupun objek," ujar Kordiv Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Panwaslu Kota Pariaman, Zaiyar, saat Focus Gruop Discusion (FGD) pengawasan partisipatif di Pariaman, Sabtu (9/12) siang.

Menurut Zaiyar, mahasiswa dan siswa atau pemilih pemula menjadi bagian dari mitra strategis pengawasan partisipatif. Pemilih pemula dianggap  memenuhi syarat sebagai sasaran potensial pengawasan partisipatif karena memiliki waktu untuk melakukan sosialisasi.

Selain itu, kemampuan pemilih pemilu mengakses informasi kepemiluan dan pengalaman pertama ikut serta pada pemilu menjadi indikator dipilihnya pemilih pemula sebagai salah satu mitra strategis.

"Dalam FGD ini juga akan dilakukan perumusan bentuk kerjasama dan pola pengawasan partisipatif Bawaslu Kota Pariaman dan kita sepakat akan membentuk komunitas atau forum dengan perwakilan pelajar dan mahasiswa dalam mengawasi pemilu," ulasnya.

Kemudahan akses teknologi informasi memudahkan masyarakat melaporkan dugaan pelanggaran pemilu. Pemilih pemula yang "doyan" gadget android, kata dia dapat menyampaikan laporan pelanggaran kepada Bawaslu melalui aplikasi Gowaslu. Penerapan aplikasi tersebut untuk memudahkan masyarakat mengawasi dan melaporkan pelanggaran.

Panwaslu Kota Pariaman, lanjut Zaiyar, telah mengembangkan strategi pengembangan pengawasan partisipatif. Sebelumnya, Panwaslu Kota Pariaman bersama tokoh masyarakat, tokoh ada, ormas dan media menyepakati kerjasama dalam mengawasi pemilu 2019 mendatang.

"Kita akan kembangkan strategi pengawasan strategis untuk mewujudkan pemilu yang adil," tutupnya.

Kordiv Penindakan Pelanggaran Bawaslu Sumatera Barat Alni mengatakan, pemilih pemula potensial menjadi subjek dan objek pelanggaran pemilu.

"Potensial sekali, mereka yang belum memiliki pengalaman tentang pemilu rawan dijadikan sasaran oleh pelaku pelanggaran pemilu atau sebaliknya menjadi pelaku," ujarnya.

Dikatakannya, pengawasan pemilu merupakan perwujudan kedaulatan rakyat agar dengan cara mengawasi pelaksanaan pemilu yang adil dan bebas dari kecurangan. Dalam mewujudkan pengawasan partisipatif, Bawaslu melakukan penggalangan partisipasi masyarakat mengawasi pemilu dan membangun jaringan kerjasama relawan pengawas partisipatif. Keterbatasan personal pengawas pemilu, diperlukan partisipatif masyarakat mengawasi.

"Pelajar dan mahasiswa bisa mensosialisasikan dan mengajak pelajar lainnya ikut mengawasi pemilu. Diikutsertakannya perwakilan pelajar dan mahasiswa diharapkan pengawasan partisipatif tersosialisasikan kepada masyarakat," ulasnya.

Ia menyebutkan, pelanggaran pemilu yang melibatkan pemilih pemula pernah terjadi pada pilkada di Sumatera Barat. Dalam laporan yang diterima Bawaslu Sumatera Barat praktik mobilisasi mahasiswa yang kuliah diluar daerah untuk pulang kampung mengikuti pilkada dan diarahkan memiliih kandidat tertentu.

Meskipun pada akhirnya tidak terbukti, namun laporan tersebut menjadi indikator bahwa pemilih pemula rawan menjadi sasaran pelanggaran ataupun pelaku pelanggaran pemilu.

Ia berharap sosialisasi pengawasan partisipatif tidak terhenti pada perwakilan pengurus OSIS ataupun BEM perguruan tingga di Kota Pariaman yang ikut kegiatan FGD. Namun, materi pengawasan partisipatif disebarkan kepada kelompok dan lingkungan sekolah dan kampus masing-masing.

"Kita berharap mereka nantinya menjadi agen sosialisasi pengawasan partisipatif kepada kelompoknya masing-masing. Sekaligus melakukan pengawasan pemilu," ulasnya.

Dilanjutkannya, pemilih pemula yang didominasi oleh pelajar dikenal sebagai "kids jaman now" atau anak muda kekinian yang memiliki segmen tersendiri. Mengikutsertakan dan merangkul pemilih pemilu sebagai pengawas pemilu partisipatif sekaligus sosialisator pengawasan partisipatif dinilai sangat strategis.

"Penyampaian dari masyarakat yang sesama dilingkungan itu akan lebih mudah diterima pesannya, makanya jika ingin pemilih pemula terlibat mengawasi pemilu, sosialitatornya juga kita libatkan yang muda," pungkasnya. (Nanda)
×
Berita Terbaru Update