Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gabungan Ormas dan OKP Sepakat Sosialisasikan Teknis Pilwako Pariaman

14 Desember 2017 | 14.12.17 WIB Last Updated 2017-12-14T11:23:59Z
Koordinator divisi perencanaan keuangan dan logistik KPU Kota Pariaman Indra Jaya. Foto/Nanda
Pariaman --- KPU Kota Pariaman sosialisasikan teknis penyelenggaraan pemilihan walikota dan wakil walikota Pariaman 2018 kepada ormas, OKP dan organisasi kepemudaan, Kamis (14/12) siang.

Dalam sosialisasi itu sejumlah ormas dan OKP dilibatkan, seperti Karang Taruna, KNPI, HMI dan ormas lainnya untuk mengoptimalkan sosialisasi pilkada di tengah masyarakat.

Koordinator divisi perencanaan keuangan dan logistik KPU Kota Pariaman Indra Jaya mengatakan, kegiatan itu merupakan rangkaian sosialisasi KPU kota Pariaman yang menyasar enam segmentasi.

Menurutnya, kelompok pemuda merupakan kalangan energik untuk memberikan pencerahan pada pelaksanaan Pilwako Pariaman 2018 dengan melakukan sosialisasi pada basis massa tertentu di lingkungan desa-kelurahan, kecamatan dan lingkungan organisasi masing-masing.

Namun kata dia, kelompok pemuda yang tergabung dalam ormas harus paham tentang teknis penyelenggaraan pilkada sebelum mensosialisasikannya kepada masyarakat.

Sosialisasi yang dilakukan oleh kelompok pemuda, sambung dia, dapat dilakukan melalui diskusi dengan kelompok masyarakat seperti di warung. Mengikutkan kelompok pemuda sebagai corong sosialisasi sangat efektif karena itu pihaknya mengundang perwakilan pemuda yang aktif dan kreatif di lingkungan masyarakat.

"Perwakilan pemuda dapat menularkan informasi berupa teknis dan aturan pelaksanaan melalui diskusi ringan bagi masyarakat yang belum memahami teknis pilkada," katanya.

Sebelumnya, KPU Kota Pariaman telah mensosialisasikan teknis penyelenggaraan pilkada dengan melibatkan guru bidang studi kewarganegaraan tingkat SMA se Kota Pariaman.
Pelibatan guru bidang studi, diharapkan mensosialisasikan teknis dan menggalang partisipasi pemilih pemula yang berada di sekolah.

Selain itu, KPU juga telah membekali kelompok ibu PKK kelurahan dan kecamatan untuk segmentasi pemilih perempuan di Kota Pariaman.

"Tiga segmen telah kita sosialisasikan, tiga segmentasi lainnya akan kita sosialisasikan juga," ulasnya.

Menurutnya, pihak KPU kota Pariaman masih merancang model dan bentuk kerjasama dengan ormas dan OKP di kota Pariaman. Hal itu dikarenakan setiap MoU ataupun kerjasama harus diikuti dukungan anggaran. Oleh karena itu, KPU Kota Pariaman akan mengupayakan alokasi anggaran untuk mendukung operasional ormas ataupun OKP melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dalam bentuk pembiayaan kegiatan.

"Perihal anggaran tersebut akan diupayakan melalui revisi anggaran penyelenggaran pilkada tahap II tahun 2018," katanya.

Sementara itu, anggota KNPI Kota Pariaman Sudirman Alharits, mengatakan jika pihaknya telah mengumpulkan OKP yang berada di bawah KNPI, mengajak seluruh anggota OKP dan ormas melakukan sosialisasi kepada masyarakat lainnya.

Pihaknya bersama seluruh ormas bertekad mensukseskan pilkada 2018 dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat.

"Kita dan OKP lainnya sudah berkomitmen mensosialisasikan pilkada. Anggota ormas pada lingkungan masing-masing akan mengajak masyarakat berpartisipasi pada pilkada nanti," pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua PC HMI Pariaman, Rizki Yulia Wendra. Pihaknya berkomitmen bahwa sosialisasi penyelenggaraan pilkada tidak berhenti pada peserta bimtek saja. Namun harus diteruskan kepada anggota OKP dan masyarakat di lingkungan mereka masing-masing.

"Bimtek dilakukan agar stakeholder yang akan menjadi sosialisator paham dengan aturan dan teknis pelaksanaan pilkada," sebutnya.

Menurutnya, HMI akan menyampaikan kepada kelompok mahasiswa melalui komisariat HMI yang ada di tiga kampus Pariaman, yaitu STIA BNM, STIT SB Pariaman dan STIE Sumatera Barat Pariaman. Saat ini, keanggotaan HMI Pariaman di wilayah Kota Pariaman tercatat sebanyak 300 orang, hal itu potensial jika bergerak mensosialisasikan pilkada.

"Minimal anggota kita dulu kita sosialisasikan, nantinya jika kawan-kawan kita sudah memahami akan dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi," tutupnya.

Partisipasi pemilih pada pilkada ikut menjadi salah satu indikator kesuksesan pelaksanaan pilkada di suatu daerah. Partisipasi pemilih yang tinggi, mengisyaratkan legitimasi masyarakat yang tinggi atas hasil pilkada.

Begitu sebaliknya, jika partisipasi pemilih rendah, legisitimasi atas hasil kepala daerah terpilih pun tidak kuat. (Nanda)
×
Berita Terbaru Update