Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Nasrul Abit Ingin Tabuik Piaman Mendunia

2 Oktober 2017 | 2.10.17 WIB Last Updated 2017-10-02T11:52:53Z

Pariaman --- Rangkaian Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman tahun 2017 usai sudah dengan dibuangnya Tabuik ke laut. Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang kembali mengembang layar tahun depan.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit cukup jeli melihat perkembangan pariwisata di Pariaman. Sejumlah kritik dan saran, ia katakan blak-blakan.

Nasrul Abit menilai visi kota Pariaman dalam menggarap sektor wisata, terlihat fokus dengan dibangunnya berbagai infrastruktur dan perencanaan strategis.

"Ini dapat kita lihat dari perencanaan, pembangunan infrastuktur serta pengganggaran yang dilakukan oleh Kota Pariaman untuk menunjang pariwisata sebagai andalan daerahnya," ujar Nasrul Abit, Minggu (1/10), di Pantai Gandoriah.

Ia menyebut saat ini potensi wisata di Sumatera Barat mulai diminati wisatawan mancanegara, khususnya dari Jiran Malaysia. Peluang itu menurutnya mesti dilirik oleh setiap kota dan kabupaten yang ada. Konsep wisata tiap daerah harus jelas, karena pihak provinsi akan memberikan dana pendamping.

Di samping itu, ia berharap Pemko Pariaman lebih memanfaatkan kunjungan wisata sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Wisatawan yang berkunjung, ia harap bisa menginap di Pariaman dan membeli souvenir.

"Pagi sore melihat Tabuik, nginap dan beli souvenir di luar Pariaman," kata Nasrul Abit.

Tabuik Piaman, imbuh Nasrul Abit, merupakan sebuah warisan budaya yang telah sejak lama ada di Piaman, kota dan kabupaten. Dengan terus diselenggarakannya tiap tahun, diharapkan menjadi magnet bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

Walikota Pariaman Mukhlis Rahman senada mengatakan Tabuik Piaman adalah warisan budaya yang harus dipertahankan demi kelangsungan budaya untuk generasi selanjutnya.

"Pariaman terkenal dengan Tabuik-nya. Setiap tahun kita laksanakan agar menjadi sebuah warisan yang dapat diteruskan," tuturnya.

Kota Pariaman, seringkali disebutkan Mukhlis, tidak mempunyai sumber daya alam memadai sebagai sumber PAD. Menggarap pariwisata karena potensinya, merupakan peluang terbesar bagi daerah.

"Banyak multiplier effect yang didapat dengan kita selenggarakan pesta budaya Tabuik tiap tahunnya. Dengan ramainya orang berkunjung akan meningkatkan putaran ekonomi masyarakat," sebutnya. (Juned/OLP)
×
Berita Terbaru Update