Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Resmikan Monumen Perjuangan TNI AL Pariaman, KSAL Perintahkan Tank dan Meriam Mengarah Laut

8 Maret 2017 | 8.3.17 WIB Last Updated 2017-03-08T07:28:44Z

Monumen Perjuangan TNI AL Pariaman diresmikan oleh KSAL TNI Laksamana Ade Supandi tepat pada pukul 11.47 WIB ditandai dengan pengguntingan pita gerbang dan membuka selubung papan nama jalan menuju monumen tersebut, Rabu (8/3/2017). Ikut bersama rombongan, Danko Marinir Laksamana Muda TNI M. Trusono, Panglima Komando Armada Barat (Pangkomabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, Danlantamal II Padang, Laksamana Pertama TNI Rudwan Thalib.

KSAL didampingi Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dan Walikota Pariaman Mukhlis Rahman sekaligus menandatangani prasasti monumen dan menandatangani surat penyerahan tanah dari Pemko Pariaman kepada Mabes TNI AL untuk pembangunan LANAL II Pariaman. Ia menyatakan setuju dengan pembangunan Pos ALRI di Kota Pariaman yang dikepalai Kapten dengan personil 1 kompi.

Ade Supandi dalam sambutannya mengatakan musuh Indonesia saat ini tidak kelihatan. Namun musuh utama negara saat ini adalah persoalan sosial seperti kemiskinan dan pendidikan.

Ia menyebutkan, Presiden RI saat KTT IORA telah menegaskan bahwa Samudera Hindia merupakan masa depan dunia. Hal itu menurutnya sangat kontekstual dengan demografi Kota Pariaman yang menghadap ke Samudera Hindia.

"Keberadaan laut di Kota Pariaman harus dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang ekonomi. Seperti pembangunan pelabuhan dan wisata pulau. Keberadaan wilayah yang terletak di sepanjang pantai dapat menunjang pariwisata," kata dia.

Ade Supandi juga meminta agar arah tank dan meriam pada monumen perjuangan TNI AL dirubah mengarah ke laut sebagai refleksi bahwa ancaman kepada negara berasal dari luar.

Juga disampaikan Ade Supandi bahwa TNI AL saat ini telah merubah pola rekruitmen taruna, bintara dan tamtama dengan penerapan kuota yang sama di setiap pulau di Indonesia.
 

"Disarankan generasi muda Kota Pariaman dapat mengabdi sebagai prajurit TNI AL," ajaknya.

Sementara itu Walikota Pariaman Mukhlis Rahman menyatakan, pembangunan Monumen Perjuangan TNI AL di Pariaman didasari desakan veteran TNI AL yang menginginkan adanya tanda sejarah bahwa Pariaman pernah jadi markas besar TNI AL dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan saat agresi Belanda II.

Pihaknya juga mengucapkan terimakasih atas hibahan dari TNI AL berupa satu unit tank amfibi dan dua unit meriam tembak yang telah melengkapi keberadaan monumen tersebut.

Mukhlis berjanji akan memelihara aset sejarah tersebut dan bahkan akan memperluas area monumen dengan bentuk markas besar.

"Sehingga aset tank dan meriam pada monumen lebih aman," kata Mukhlis.

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengaku bangga dengan perkembangan aktif pariwisata di Kota Pariaman. Wisata kian berkembang dan semakin menarik dengan sejarah markas besar TNI AL di Pariaman masa agresi Belanda.

"Hal tersebut tentu menjadi magnet tersendiri bagi pariwisata di Kota Pariaman," ujarnya.

KSAL sendiri beserta rombongan mendarat di Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM) menggunakan pesawat Garuda GA 160. Di ruang VVIP ia disambut oleh Danko Marinir, Pangkomabar, Danlantamal II Padang, Kapolda Sumbar Brigjen Pol Fakhrizal, Wagub Sumbar dan Walikota Pariaman.

Ade Supandi beserta rombongan tiba di Muaro Pariaman disambut oleh Wakapolda Sumbar Kombes Pol Nurafiah, Wakil Walikota Pariaman Genius Umar, Ketua DPRD Mardison Mahyuddin, Kapolres Pariaman dan Dandim 0308 beserta jajaran Forkopimda Pariaman.

Usai meresmikan monumen, KSAL bertolak menuju Pendopo Walikota Pariaman. Di sana Ade Supandi akan menerima gelar adat Sangsako dari LKAAM Kota Pariaman.

TIM
×
Berita Terbaru Update