Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dubalang Barakai Spirit Nagari Alam Minangkabau

9 Agustus 2016 | 9.8.16 WIB Last Updated 2016-08-09T12:40:06Z



Pemerintah Provinsi Sumatra Barat canangkan bulan bakti gotong-royong masyarakat (BBGRM) ke XIII sekaligus pengukuhan dubalang dan barakai desa di Kota Pariaman, Selasa (9/8), di lapangan bola Desa Balai Nareh, Pariaman Utara.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Provinsi Sumbar, Syafrizal, mewakili gubernur mengatakan bahwa dubalang dan barakai merupakan kearifan lokal yang tepat untuk diberdayakan.

Menurut dia, keberadaan dubalang dan barakai dapat difungsikan sebagai bentuk upaya kemandirian masyarakat dalam menjaga keamanan dan kebersiahan tiap desa.

"Pemerintah Provinsi Sumatra Barat akan mengupayakan agar setiap kota dan kabupaten di Sumbar memiliki dubalang dan barakai. Kita akan suport anggarannya dari APBD Provinsi," kata dia.

Dia menambahkan, desa dan kelurahan jelas merupakan ujung tombak pembangunan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Tolak ukur pembangunannya terletak pada budaya bekerja sama dan berjalannya semangat gotong-royong.

"BBGRM harus memiliki bidang kegiatan lainnya seperti aspek sosial kemasyarakatan, ekonomi, budaya dan agama sehingga kemajuan daerah dapat tercapai secara maksimal," tuturnya.

Dia menegaskan BBGRM adalah implementasi upaya pemeliharaan pengembangan semangat kegotong-royongan masyarakat dalam suatu daerah.

Sementara itu Walikota Pariaman Mukhlis Rahman menjelaskan bahwa dubalang merupakan penjaga keamanan desa, sedangkan barakai adalah petugas kebersihan desa. Menurutnya, Kota Pariaman memang tidak memiliki pemerintahan nagari namun pelopor kehidupan bernagari di Sumatra Barat dengan keberadaan dubalang dan barakai.

Mukhlis menuturkan saat ini tiap desa di Kota Pariaman dianggarkan dana desa di angka Rp1 miliar lebih, melebihi alokasi anggaran untuk kantor atau badan di lingkungan SKPD. Dana desa yang besar harus dimanfaatkan untuk pembangunan dan peningkatan masing-masing desa pula.

Dia menyadari semangat gotong royong saat ini mulai memudar seiring kemajuan zaman. Setiap ada gotong royong yang ikut terlibat hanya beberapa orang perangkat desa dan kelurahan saja. Kedepan diharapkan semua masyarakat ikut secara penuh berpatisipasi.

Untuk menyukseskan BBGRM secara berkelanjutan, pihaknya telah mengukuhkan 516 dubalang/barakai atau tenaga keamanan dan kebersihan desa. Dengan rincian 344 orang  dubalang dan 172 orang barakai.

"Setiap dusun memiliki dua personel dubalang dan satu barakai. Dalam hal tersebut peran barakai sangat signifikan untuk menjaga kebersihan dusun masing-masing," ujarnya.

Dirinya berpendapat tidak akan optimal jika hanya mengandalkan tenaga Badan Lingkungan Hidup (BLH) untuk menjaga kebersihan ke seluruh pelosok Pariaman.

"Kami yakin tidak semua desa atau kelurahan bisa dijangkau, oleh karena itu keberadaan barakai sangat vital bagi desa," pungkasnya.

OLP
×
Berita Terbaru Update