Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mukhlis: Kalau Bantu Yang Ikhlas Jangan Jadi Pahlawan Kesiangan

14 Juli 2016 | 14.7.16 WIB Last Updated 2016-07-14T06:55:45Z

Putra bocah 11 tahun penderita penyakit aneh



Walikota Pariaman Mukhlis Rahman meminta agar pihak-pihak tertentu tidak melakukan politisir terhadap dua bocah Andi Maulana (13) dan Adi Darma Putra (11) anak pasangan Watri (36) dan Mawardi (41) warga Desa Dusun Dua Desa Palak Aneh, Pariaman Selatan, penderita kelumpuhan dan penyakit aneh bagi Adi Darma Saputra yang suka memukul-mukul kepalanya sendiri.

"Kalau mau bantu, silahkan Alhamdulillah tapi harus ikhlas jangan menjelek-jelekan pemerintah seolah melakukan pembiaran kepada warganya," sebut Mukhlis Kamis (14/7) di Pariaman.

Dia menambahkan pihaknya melalui dinas terkait sudah menangani keluarga Watri sebelumnya dengan memberi bantuan bedah rumah dan bantuan berobat rujuk ke rumah sakit M Jamil Padang. Pihak dokter mengatakan penyakit yang diderita Andi dan Putra susah diobati dan berkemungkinan bersifat permanen.

"Istri saya sendiri dan Ketua Koalisi Perempuan Fitri Nora yang bawa (anak Watri) berobat ke Padang. Yang perlu kita lakukan bagaimana keluarga ini berpenghasilan dan bisa masuk dalam program keluarga harapan PKH sebagai penerima tunjangan setiap bulan," ungkap Mukhlis.

"Jangan ada pula pahlawan kesiangan yang menjelek-jelekan pemerintah supaya dipilih jadi walikota. Seolah pemerintah tidak berbuat apa-apa," kata Mukhlis.


Dirinya juga menyayangkan komentar di postingan facebook pejabat yang menyudutkan. 

"Orang-orang yang posting dan komen itu tidak tahu fakta sebenarnya," imbuhnya.

Sementara itu, Kadisosnaker Kota Pariaman, Afnil menyebutkan, pihaknya tidak bisa begitu saja memasukan keluarga Watri dalam PKH karena sesuai acuan pemerintah pusat yang berhak mendata adalah Badan Statistik.

"Sekarang ini 650 KK miskin sudah terima bantuan uang tunai dari program PKH setiap bulannya. Kenapa keluarga Watri tidak menerima, karena pihak badan statistik tidak memasukannya. Jangan salahkan kami," sebut Afnil.

Dia menerangkan, penerima PKH saat ini sesuai data tahun 2011 yang mesti diperbahurui karena banyak masyarakat yang komplen.

"Keluarga Watri akan kita usulkan sebagai penerima PKH, tapi bukan kita yang menentukan dapat atau tidaknya. Mari sama-sama kita dorong dan berdoa," kata dia.

Terpisah, Ketua TPKK Dafreni Mukhlis membenarkan bahwa sudah tidak adalagi upaya medis yang bisa menyembuhkan Andi dan Putra sebagaimana dikatakan dokter kepadanya saat rujuk di Padang.

"Dokter bilang penyakit sudah permanen. Kita hanya bisa upayakan bantuan lain seperti PKH. Kita usulkan, dan mari berdoa," ucap dia.

Sebagaimana berita sebelumnya, Andi dan Putra adalah dua bocah penderita lumpuh dan kelainan aneh yang membuat Putra sering memukul kepalanya sendiri.

"Penyakit itu pasca gempa 2009 dimana Andi dan Putra terthimpit reruntuhan tembok dan lemari," kata Watri, ibu dua bocah malang tersebut.

OLP
×
Berita Terbaru Update