Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lipsus: Balai Diklat Pelayaran Padangpariaman Terima Taruna Perdana di 2016

13 Januari 2016 | 13.1.16 WIB Last Updated 2016-01-13T12:13:45Z



Proses pembangunan kampus BP2IP, sekarang disebut Balai Pendidikan Pelatihan (Diklat) Pelayaran Padangpariaman yang berlokasi di Tiram, Kecamatan Ulakan Tapakis, mulai dikerjakan sejak 2012 telah mencapai 70 persen.


"Pembagunan secara fisik hingga saat ini sesuai dengan perkiraan, dan pada 2016 diharapkan sudah bisa beroperasi sesuai dengan target awal," kata Kepala Pusat Pengembangan (Kapusbang) Sumber Daya Manusia (SDM) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI, Ridwan Setiawan, di Tiram Padangpariaman, saat meninjau lokasi, Rabu (13/1).

Meskipun demikian, kata dia, sisa 30 persen pembagunan tersebut harus dikejar secepatnya karena menyangkut sarana dan prasarana yang sangat vital sekali. Pada tahun 2016, Kemenhub RI telah mengucurkan anggaran sekitar Rp200 milyar.

"Kita harus pacu pembagunan yang masih tertinggal, diantaranya Gedung simulator beserta peralatan, labolatorium, asrama siswa, gedung olahraga, perumahan dosen, bengkel, dan pengaspalan infrastruktur jalan di lokasi Balai Diklat," kata Ridwan didampingi Kepala Dinas Perhubungan Padangpariaman, Budi Utama, kepada wartawan.

Untuk memacu dan meningkatkan mutu pendidikan, tuturnya, pembangunan Balai Diklat yang sedang dilaksanakan harus memenuhi berbagai standar yang ditentukan oleh pihak kementerian agar diakui secara nasional.

"Sekolah pelayaran yang ada di Indonesia harus mendapat pengakuan dari pihak kementerian dan saat ini Balai Diklat Pelayaran di Padangpariaman belum diakui karena masih dalam pembangunan tahap lima. Seiring kelengkapan pembangunan dan infrastruktur lainnya, pasti akan mendapatkan sertipikasi atau pengakuan dari kementerian," ucap dia.


Pembangunan Balai Diklat Pelayaran yang hanya ada tujuh di Indonesia tersebut memiliki luas kurang lebih 38 Hektare, di mana pada tahap awal persetujuan antara pemerintah daerah dan pusat hanya 35 Hektare.


Sementara itu Kepala Balai Diklat Pelayaran Padangpariaman, Mugen Suprihatin Sartoto, mengatakan untuk tahap awal 2016 Balai Diklat baru akan menerima 60 taruna untuk kategori non diploma, 1050 pelajar untuk Sot Cos.

Untuk jalur kategori non diploma dikhusukan bagi pelajar yang Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) bidang otomotif, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Nantinya para pelajar non diploma akan menempuh pendidikan selama 1,5 tahun di kampus, dan satu tahun untuk materi di kapal.

"Target kita setiap tahunnya para pelajar non diploma akan terus ditingkatkan, 2017 akan ada penerimaan sebanyak 120 siswa masing-masing dua kelas untuk tekhnika dan nautika," ujar dia.

Di saat yang sama Kadishub Padangpariaman Budi Utama mengatakan bahwa pembangunan Balai Diklat Pelayaran di Padangpariaman prosesnya melalui rangkaian panjang dan melelahkan oleh Bupati Padangpariaman periode 2010-2015 Ali Mukhni.

Kata dia, Ali Mukhni saat itu, untuk pembangunan tersebut atas dorongan masyarakat berhasil meyakinkan pemerintah provinsi dan pusat agar Balai Diklat Pelayaran berlokasi di Padangpariaman.

"Sekarang meski belum 100 persen selesai, sudah menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 39 orang pegawai di Balai Diklat. Tahun 2017 nanti juga akan ada penerimaan pegawai baru," kata Budi.

Balai Diklat Pelayaran Padangpariaman meskipun belum ada taruna-nya, para dosen dan staf pengajar sudah bekerja sejak empat bulan lalu.

"Bulan Juli akan ada penerimaan taruna tahap satu. Semoga banyak anak-anak Padangpariaman bersekolah di sini karena lulusan sekolah pelayaran serapan kerjanya sangat tinggi," pungkas Budi.

OLP
×
Berita Terbaru Update