Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Usai Ketok Palu, Jembatan Campago di Kampung Dalam Segera Dibangun Awal 2016

2 Desember 2015 | 2.12.15 WIB Last Updated 2015-12-02T13:50:38Z


Pembangunan jembatan campago di Kecamatan V Koto Kampung Dalam dipastikan dilaksanakan pada tahun 2016 karena telah tertampung pada APBD 2016 yang telah disahkan oleh Bupati bersama DPRD Kabupaten Padangpariaman, Senin (30/11) lalu.

“Jembatan campago sepanjang 70 meter telah dianggarkan sebesar Rp 12,5 milyar. Insya Allah jembatan campago tuntas tahun 2016,” kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Budi Mulya didampingi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Hendra Aswara di Kantor Bupati, Rabu (2/12).

Dia menuturkan bahwa pembangunan jembatan campago merupakan penantian panjang masyarakat Kampung Dalam dan perantau.

Sebelumnya, kata dia, telah diajukan proposal pembangunan jembatan campago tersebut ke pemerintah pusat dan DPR RI untuk dianggarkan pada APBN sejak lima tahun yang lalu.
 

Dia menyebut, semula telah dapat gambaran akan dianggarkan sebesar Rp 100 milyar untuk rekonstruksi infrastruktur pasca gempa 2009 pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Antara lain untuk jembatan campago dan jembatan buluh kasok. Namun, kata dia anggaran tersebut tidak cair seiring banyaknya bencana alam yang terjadi dalam empat tahun terakhir. Menurut informasi dana tersebut dialihkan untuk bantuan bencana gempa, banjir, gunung meletus yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

“Sementara untuk jembatan buluh kasok di VII Koto, Pemerintah dan DPRD sepakat untuk di prioritaskan pada anggaran tahun 2017,” kata mantan Kabid Cipta Karya itu.

Selain itu, masih kata dia, juga telah dianggarkan peningkatan pengalihan jalan BP2IP Tiram sepanjang 2,5 kilometer sebesar Rp 2,7 milyar. Jalan tersebut untuk mempermudah akses masyarakat dari Pariaman menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Kota Padang.

Lanjut dia, pemerintah daerah juga komit untuk melanjutkan pembangunan jalan Palak Tabu-Padang Alai sebagai jalan alternatif dari Sungai Geringging menuju Kota Bukittinggi. Sejak dua tahun terakhir pada masa kepempimpinan Ali Mukhni-Damsuar telah diaspal hotmix sepanjang 8 kilometer dan pada tahun 2016 ditambah empat kilometer lagi dengan dana Rp 4 milyar.

“Jadi masyarakat Sungai Geringging tidak perlu lewat kelok 44 jika mau ke Bukittinggi. Diharapkan ekonomi masyarakat juga meningkat karena akan semakin ramainya kendaraan yang melewati jalan tersebut,” kata Plt. Kadis PU itu.

Jalan Sungai Geringging-Palak Tabu-Padang Alai-Tandikat sepanjang 16 kilometer tersebut, imbuh dia, merupakan jalan kabupaten yang melewati Nagari Sikucur Kec. V Koto Dalam dan Nagari Kuranji Hulu Kec. Sungai Geringging. Jalan itu juga merupakan jalan alternatif dari Bukittinggi dan Kota Padang melalui jalan Sicincin-Malalak.

"Kita apresiasi Anggota DPRD telah memperjuangkan anggaran pengaspalan jalan tersebut," katanya mengakhiri.


Dihubungi terpisah, Bupati Padangpariaman Rosnini Savitri mengatakan, adanya jalan tersebut akan membuka akses daerah perbatasan dengan Kabupaten Agam sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan ke depannya.


"Pembangunan jalan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam pemerataan pembangunan wilayah utara berbatasan dengan Kabupaten Agam," kata Rosnini.


TIM
×
Berita Terbaru Update