Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kunker Komisi III DPRD Padangpariaman: Peran Adat Menjaga Setiap Jengkal Tanah Bali

15 Desember 2015 | 15.12.15 WIB Last Updated 2015-12-15T13:01:41Z



Hari kedua kunjungan kerja (Kunker) Komisi III DPRD Padangpariaman di Bali dilakukan dengan kunjungan ke lapangan untuk melihat fungsi lembaga adat dalam peningkatan program wisata, Selasa (15/12).

Kunjungan kerja lapangan di bagi dalam dua tim oleh 7 orang anggota Komisi III. Tim pertama yang dipimpin oleh Ketua Komisi Syafrudin ditemani Ramli, Jalius Bhudi dan Makmur, silaturahmi dengan tokoh masyarakat piaman Komisaris Besar Polisi Agusli Rasyid yang menjabat Dirlantas di Polda Bali.

Sedangkan tim kedua dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III Syafrizal, didampingi Syaiful Leza dan Bahzar langsung menuju Pantai Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Perjalanan darat itu ditempuh dalam waktu 30 menit berjarak 25 Km dari Legian lewat jalur tol laut Bali Mandara sepanjang 15 Km.

Menurut warga setempat, Pande Putu (40), lembaga adat Bali menjadikan sebuah kawasan wisata menjadi zona ekonomi desa yang dikelola oleh masyarakat setempat sebagaimana pantai Tanjung Benoa.

"Dari aturan adat itu kita bisa kelola bersama lembaga ekonomi adat. Oleh karena itu bersama-sama kita menjaganya," kata Putu.

Ungkap dia, di Pantai Tanjung Benoa terdapat ratusan speedboad dan banana, paralayang, jetsky dan wahana pendukung lainnya.

Setiap kawasan, tambah dia, di kapling oleh lembaga desa untuk dikelola oleh kelompok masyarakat.

"Sehingga jelas manajemennya," ucap dia.

Masih kata dia, masyarakat Bali menjaga keseimbangan hidup dengan alam sesuai dengan kepercayaan mereka anut.

"Setiap jengkal tanah bali kita sembahyangi (sesuai agama Hindu yang mereka anut) sehingga berada di Bali timbul aura kedamaian," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III Syafrizal menuturkan, meskipun Bali berhasil menginternasionalkan daerahnya, tatanan adatnya tetap kuat.

"Mereka tidak terpengaruh budaya luar. Malah makin kokoh adatnya," kata dia.

Hal demikian, menurut dia adalah masukan berarti bagi DPRD Padangpariaman untuk mengelola wisata agar bisa berdampingan dengan lembaga adat dalam rangka mengelola kawasan wisata bernilai ekonomi untuk masyarakat setempat.

"Jika sudah berjalan seperti demikian, Padangpariaman akan maju sektor wisatanya. Peran lembaga adat dalam membangun SDM di Bali perlu kita contoh," kata dia.



OLP
     
   


×
Berita Terbaru Update