Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pijakan Hidup Sesungguhnya

1 Juli 2015 | 1.7.15 WIB Last Updated 2015-07-01T03:39:51Z



Semua orang hakikat dasarnya baik. Namun seiring perjalanan hidup pengalaman akan membentuk karakternya. Orang yang semulanya jujur bisa berubah jadi pembohong. Semulanya baik berubah picik. Seiring perjalanan hidup banyak anasir yang kita hisap. Jangan biarkan melekat begitu saja. Semua perlu disaring dengan telaten. Kita mesti ingat hidup berpangkal berujung. Ujung sebuah kehidupan adalah kefanaan. Kematian.

Hukum sebab akibat selalu berlaku. Ada aksi pasti ada reaksi. Perbuatan baik lambat laun pasti berbuah manis, begitu pula sebaliknya. Hukum sebab akibat sudah punya rumus tersendiri dalam buku kehidupan. Orang Hindu dan kaum Bhuddis menyebutnya Karma. Kita umat muslim menyebutnya Qadar. Selakon-lakonnya orang suatu saat tertarung juga. Dia akan menerima ganjaran atas perbuatannya. Orang kebal peluru sekalipun ada hari naasnya, kata Iwan Fals.

Ratu Atut, mantan Gubernur Banten alangkah senang hidupnya sebelum mendekam penjara. Sorga dunia menyambut kelahirannya. Sebelum ditangkap KPK dia benar-benar bagaikan ratu. Harga selendangnya saja puluhan juta. Koleksi tas yang dia punya jika diuangkan nilainya mampu memberi makan anak-anak yatim piatu di panti asuhan se Banten setahun penuh. Dia benar-benar bernasib mujur. Memiliki keluarga terpandang. 


Ayahnya seorang jawara tokoh masyarakat paling disegani. Suaminya politisi papan atas. Semua keluarganya adalah top level di Banten bahkan punya nama besar di tingkat nasional. Ratu Atut pasti tidak menyangka akan berakhir punah keberuntungannya. Dia tidak pernah menduga karma baiknya lenyap seketika diambil oleh tangan kekar KPK. KPK bak ajudan malaikat maut saja di muka bumi. Kemalangan satu persatu menyinggahi hidup Ratu Atut. Kesedihan dan derita mulai dia rasakan. Suami tercintanya berkirab ke alam baka.

Apa yang dialami Ratu Atut adalah hal yang biasa dalam hukum sebab akibat. Lumrah dalam rumus "aksi reaksi". Andung-andung kita orang minang dulunya sering berkata jangan terlampau-lampau. Agak-agiah, lamak dek awak katuju dek urang. Sabalum mandaki puncak tareh tapi-tapi, nak lalu rang di baruah, batambah jaleh jajak pandakian. Artinya, orang sukses menginginkan oranglain mengikuti jejaknya. Dia tidak mau sukses sendirian. 


Filosofi rang minang paten cap jempol. Amalkan jangan hanya sekedar diucap pemanis kata saja. Amalan Falsafat Minangkabau mengantarkan putra-putri terbaiknya ke top level posisi prestisius pemerintahan Republik Indonesia di awal-awalnya. Hingga kinipun masih ada.

Dusta paling menyesatkan adalah membohongi kata hati kita sendiri. Hidup kita, kita yang menentukan arahnya. Orang yang kenal dengan dirinya dengan mudah menganalisa sifat oranglain. Baik dan buruk akan mudah dikenali jika kita sudah kenal diri kita sendiri.

Sebagai manusia kita harus memiliki identitas. Indentitas tidak hanya administrasi untuk negara saja semacam KTP. Identitas diri yang sebenarnya adalah "siapa kita". Orang yang punya identitas, dengan menyebut nama saja tanpa keraguan semua orang tahu tipikalnya. Apa yang disuka dan apapula pantangannya. Orang yang memiliki identitas perilakunya apa adanya. Apa yang dia ucapkan itu pula kata hatinya. Orang seperti itu mudah dipahami. Tidak berbelit-belit. Bersuara lantang bersebab tak ada sekat antara hati dan corongnya. Corong hati adalah mulut atau ucapan. Sedangkan berpikir adalah penerang hati.

Orang Tiongkok lama menyebut "guru akan datang saat muridnya sudah siap". Artinya jika kita ingin belajar guru akan datang dari mana saja. Bisa dari alam, buku, kawan-kawan diskusi, atau bahkan guru dalam artian sesungguhnya. Jika kita badung tidak hendak belajar apa yang dikatakan orang Tiongkok tersebut akan menjauh. Kita akan disitu kesitu saja pengetahuannya. Roda kehidupan akan menggilas kita sampai licak.

Orang yang berpijak pada jalur kebaikan, hidupnya akan tenang. Jika dia rajin lagi telaten suatu saat kesuksesan akan memeluknya.


Catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update