Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Usai Mentas Bersama di Gandoriah, Jepang Siap Jadikan Kota Pariaman Sister City

3 Februari 2015 | 3.2.15 WIB Last Updated 2015-02-03T07:30:20Z



Walikota Pariaman Mukhlis Rahman dan Wakil Walikota Pariaman Genius Umar, beserta Sekdako Armen dan sejumlah SKPD menghadiri pagelaran kesenian jepang Ai Matsuri yang berkolaborasi dengan kesenian tradisional khas Pariaman di Pantai Gandoriah Pariaman, Senin (2/02).

Mukhlis yang ikut menari pada kesempatan itu mengatakan menyambut baik atas terselenggaranya kolaborasi seni antar dua kebudayaan di dua negara berbeda. Dia berharap, dengan seni, akan terjalin kerjasama yang erat di bidang kebudayaan antara Jepang dan Indonesia, khususnya Pariaman.

“Di sepanjang Pantai Pariaman berserakan bungker-bungker peninggalan Jepang  yang merupakan bukti sejarah bahwa dahulunya Jepang sudah lama ada di Pariaman untuk mengamankan Pariaman dari pendudukan sekutu,” kata Mukhlis.

Dia juga mengatakan antara Kota Pariaman dan salah satu kota di Jepang ada kesamaan, baik secara geografis maupun kebudayaan.

"Sehingga akan memudahkan kerjasama atau sister city antara Kota Pariaman dan Jepang di bidang pariwisata, budaya, tekhnologi dan pembangunan," katanya lagi.

Sementara itu, Yuci Amada, Konsulat Jepang regional Medan, mengaku terpesona dengan keindahan panorama Pantai Pariaman dan pulau-pulau indah yang bisa dilihatnya dari bibir Pantai Gandoriah. Kata dia, kesenian tradisional Pariaman yang ditampilkan dalam pagelaran tersebut sangat eksotik dan memukau. Dia membenarkan antara Kota Pariaman dan Jepang mempunyai kesamaan dari segi geografis yang merupakan daerah rawan gempa.

“Kita akan coba lebih meningkatkan kerjasama di segala bidang, baik itu seni, teknologi rumah tangga, otomotif, pertanian dan kelautan,“ kata dia.

Sementara itu, manager perwakilan dari perusahaan tenaga surya terbesar di Jepang Kobayashi Kawamura, Ken Ketsu yang hadir pada kesempatan itu mengaku siap menjembatani kerjasama bidang tekhnologi antara Kota Pariaman dan Jepang.

Disamping itu, disaat yang sama, Husada Ai, penari tradisional Jepang yang acapkali beraktraksi di pagelaran seni Indonesia, tidak membantah sangat tertarik dengan kesenian yang ditampilkan oleh sanggar seni Darak-badarak Pariaman dan sanggar Mustika Minang Duo.

"Darak-badarak musiknya sangat dinamis dan begitu memukau, luarbiasa!" pujinya.


J/OLP
×
Berita Terbaru Update