Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

230 Santri Nurul Yaqin Ikuti Taqarrubun Nafsiyah

15 September 2014 | 15.9.14 WIB Last Updated 2014-09-15T08:30:23Z
Peserta Taqarrubun Nafsiyah sedang berbaris di halaman Pesantren Nurul Yaqin.


Sebanyak  230  orang santri  baru Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Ringan-Ringan Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padangpariaman, propinsi Sumatera Barat selesai mengikuti Taqarrubun Nafsiyah (masa pengenalan diri), Minggu (14/9/2014). Nafsiyah dimulai sejak Jumat (12/9/2014), merupakan kegiatan pengenalan santri terhadap proses belajar mengajar di Pesantren Nurul Yaqin. 

Ketua Yayasan Pembangunan Islam El Imraniyah (PYII) Ringan-Ringan Drs. Idarussalam Tuanku Sutan,  di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Minggu (14/9/2014), menjelang penutupan pukul 24.00 WIB dini hari menyebutkan,  kegiatan Nafsiyah penting dilakukan agar santri baru memahami proses belajar mengajar yang dilakukan di Pesantren Nurul Yaqin. Selain itu, santri juga dibekali pengetahuan kedisiplinan,  pengembangan minat dan bakat.

Kepala Tata Usaha/Sekretariat Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan M. Asyraful Anam Tuanku Bagindo yang didampingi Ketua Panitia Nafisyah Setri Suprianto Tuanku Bagindo Malin,  selama Nafsiyah berlangsung peserta diberikan materi  tentang Peraturan Baris-Baris (PBB),  Sosialisasi Berkendaraan di Jalan Raya dan Penanaman Sadar Hukum dari Polres Padangpariaman, Peran Santri Dalam Pergeseran Zaman dan Pembangunan Daerah oleh Rahmat Tuanku Sulaiaman MM, PP Nurul Yaqin dari berbagai aspek oleh M. Rais Tk. Labai Nan Basa, SS, Asrama Media Implementasi  Imtaqdan Kebudayaan oleh Almunawir, S.Pd.I, Rahasia santri Sukses dalam Menggali Potensi oleh Ima Latunil, S.Ag, Kesantrian dan Penguatan Nilai-Nilai Ahlussunnah oleh Zulhamdi Tk. Kerajaan Nan Saleh.

Nafsiyah tahun ini terpilih sebagai Buya (Raja) Ahmad Fadli dan Umi (Ratu) Agustin. Keduanya terpilih dari penilaian 5 aspek, yakni kedisiplin PBB, bacaan Al-Qur’an, dakwah, bakat dan hobi. Nilai tertingginya dari aspek PBB, dakwah dan bakat. Sedangkan Agustin lebih menonjol PBB, tilawah dan dakwah. 

Anam juga menambahkan, saat penutupan terungkap ada santri yang sudah hafal 5 juz Al Qur’an. Beberapa santri baru tersebut juga ada hafal 1 juz. “Tahun ini Nurul Yaqin mencoba menerapkan kepada santri one day one ayat. Artinya masing-masing santri menghafal 1 ayat, setiap hari,” kata Anam yang juga mantan Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Padangpariaman ini.

Dikatakan Anam, selama ini Nurul Yaqin memprioritaskan pemahaman dan membaca kitab bagi santrinya. Sehingga hafalan ayat Al Qur’an kurang diprioritas. Program one day one ayat, salah satu upaya meningkatkan hafalan santri. Program ini dikhususkan pada tingkat tsanawiyah. Sedangkan di tingkat aliyah, lebih difokuskan hafalan syair.  Syair merupakan  dasar kajian ilmu alat dalam memahami kitab-kitab kuning. 

A.T
×
Berita Terbaru Update