Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Abrasi Pantai Rusak Pemukiman Warga di Naras, Genius: Tahun Ini Juga Kita Bangunkan Batu Grip

19 Juli 2014 | 19.7.14 WIB Last Updated 2014-07-19T09:11:29Z
Wakil Walikota Pariaman Genius Umar bersama jajaran tinjau rumah warga yang rusak parah akibat abrasi pantai di pasir Naras, Minggu (13/7)


Abrasi pantai yang terjadi di sepanjang pantai barat pulau sumatera hampir merata terjadi di awal bulan Juli ini seperti yang terparah di provinsi Bengkulu, Sumatera Barat, hingga Sumatera Utara dan Aceh. Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam di daerah pantai tersebut.

Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan penanaman hutan mangrove.

Abrasi pantai yang terjadi di pasir Naras Minggu (13/7) lalu murni disebabkan oleh siklus alam. Akibatnya, banyak rumah warga yang rusak oleh terjangan ombak, sebagaimana juga terjadi di Sasak Pasaman, Pesisir Selatan, Padang, bahkan hingga ke provinsi tetangga. Hal ini tentunya butuh penanganan serius dari pemerintah daerah dan pusat dengan segera membuat susunan batu pemecah ombak atau yang biasa disebut batu grip di sepanjang pantai pasir Naras se segera mungkin.

Menurut Wakil Walikota Pariaman, Genius Umar, yang Saat abrasi meninjau ke lokasi bersama Camat Pariaman Utara, Kabag Humas, Kasat Pol PP, BPBD Kota Pariaman, mengatakan sedianya proyek pembangunan batu grip di Naras harusnya sudah selesai dikerjakan, namun karena adanya Pemilu dan Pilpres, terjadi pengurangan anggaran dari pemerintah pusat, sehingga proyek untuk itu tertunda pelaksanaannya. Namun, kata dia, pada tahun 2014 ini juga, akibat dorongan dari Pemko Pariaman kepada pemerintah pusat, proyek pembangunan batu grip di pasir Naras akan segera dibangun.

"Sekarang proses tender proyek untuk pembangunan batu grip untuk pasir Naras tahapannya sedang berlangsung, dan kemungkinan besar proses pengerjaannya akan dilaksanakan tahun ini juga," kata Genius, Sabtu (19/7).

Selain itu, Pemko Pariaman juga menghimbau kepada masyarakat di sepanjang pesisir pantai Kota Pariaman, agar tidak membangun permukiman berjarak minimum 100 meter dari bibir pantai sebagaimana yang telah di atur oleh undang-undang, karena hal tersebut sangat membahayakan saat air laut sedang pasang naik yang bisa saja punya daya rusak pada bangunan rumah dan nyawa penghuninya.

Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update