Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Persaingan Relawan dalam Pemilu Langsung

6 Juni 2014 | 6.6.14 WIB Last Updated 2014-06-06T14:23:16Z
 Image by merdeka.com


Pertarungan dalam panggung politik, tak ubahnya seperti kompetisi sepakbola yang membutuhkan supporter atau pendukung untuk masing-masing club atau tim yang bertarung agar meraih kemenangan. Segenap harapan masyarakat terhadap calon pemimpin mereka, membuat pergolakan demokrasi semakin represif oleh dukungan yang mengalir dan meluap bahkan emosional dari loyalis simpatisan masing-masing kubu capres-cawapres.

Bila kita kembali dalam sejarah, sebelum adanya pemilihan presiden secara langsung, pada tahun 2004, presiden dipilih oleh oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sehingga pada saat itu peran daya dukung relawan tidak berpengaruh terhadap kesuksesan pemilihan presiden.

Reformasi politik yang saat ini terus bergulir, berjalan dan berkembang dengan pesat, juga telah menjadi pemicu bagi proses demokrasi yang mengutamakan partisipasi dan mobilisasi masyarakat dalam sistim pemilu. Untuk pertama kali, pada tahun 2004 masyarakat mulai diberikan hak untuk memilih pasangan presiden dan wakil presiden secara langsung.

Dalam pemilu langsung, masyarakat menjadi salah satu penentu dalam proses persaingan untuk meraih kemenangan dalam pemilu langsung. Bahkan kehadiran secara aktif masyarakat dalam proses pemilu sangat penting. Langkah dan gerakan masyarakat sebagai pemilik suara terhadap capres dan cawapres yang didukung.

Tahun politik 2014 ini, akan kembali menjadi pengulangan sejarah yang lebih berbeda dari tahun-tahun politik sebelumnya. Transformasi politik modern dengan melibatkan peran aktif masyarakat tidak hanya melalui pergerakan di dunia nyata atau realitas politik, tapi juga di dalam dunia maya (virtual).

Penggunaan medsos sebagai saluran komunikasi kampanye adalah salah satu bukti yang bisa dilihat dan dirasakan. Kampanye positif dan negative untuk merendahkan pasangan capres-cawapres atau sebaliknya untuk mengunggulkan pasangan yang didukung tampak keluar dari etika politik. Kampanye telah berubah menjadi aksi melakukan proses pembunuhan karakter.

Sejak ditetapkannya dua kandidat pasangan capres dan cawapres yaitu Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta, kini mereka sama-sama bersaing untuk merebut hati masyarakat sebagai pemilih. Terbukti dengan beberapa deklarasi dan gerakan yang dilakukan para relawan untuk bergerak menyuarakan dukungan terhadap masing-masing pasangan capres cawapres.

Berikut relawan-relawan para capres cawapres 2014.

Relawan Jokowi-JK (2)


Sosok yang merakyat dalam figur Jokowi menarik simpatik maupun empatik dari masyarakat kalangan menengah kebawah. Berbagai komunitas seperti pedagang pasar, petani, buruh, dan sejumlah komunitas masyarakat pinggiran turut serta mendukungnya. Dukungan yang diperoleh Jokowi-JK ini berasal dari seluruh territorial wilayah Indonesia, mulai dari Indonesia bagian barat hingga timur.

Berikut nama-nama kelompok relawan Jokowi-JK :


1. Forum Jokowi For Presiden JKW4P dari Sumatera Utara (Medan).
2. Relawan Pendukung Jokowi-JK dari Sumatera Barat (Padang).
3. Barisan Relawan pendukung Jokowi-JK dari Jakarta.
4. Relawan Jokowi-JK dari Jawa Barat
5. Relawan Jokowi-JK dari Jawa Tengah (Komunitas Pedagang Bakso Semarang, Alumni Universitas Diponegoro, Pelajar di Kabupaten Pati, Masyarakat Klaten).
6. Relawan Jokowi-JK dari Jawa Timur (relawan dari 29 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur).
7. Relawan Jenggala dari Bali
8. Relawan Nusantara (Bugis, Makasar, Toraja, Mandar, Kendari, Palu dan Manado, dan seluruh masyarakat Sulawesi lainnya)
9. Barisan Relawan Projo untuk wilayah Kalimantan Timur dan Utara.
10. Huma (rumah) betang Relawan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) di Kalimantan Tengah.
11. Kelompok Papua for Jokowi Presiden


Dan masih relative banyak lagi relawan-relawan yang masih belum tercatat oleh pihak tim sukses Jokowi-JK, terutama di daerah-daerah dikarenakan hingga saat ini belum dilakukan pencatatan khusus untuk mendata relawan-relawan Jokowi-JK.

Jumlah para relawan Jokowi-JK yang ada seluruhnya hingga kini mencapai 20 ribu orang. Lima ribu diantaranya berasal dari Sulawesi Selatan. Para relawan tersebut secara garis besar berada pada empat tim utama yaitu seknas Jokowi, Balla Jokowi, Sahabat Rakyat, JK2 Community, dan Relawan Kalla.
Tak hanya itu, Jokowi mendapat dukungan dari berbagai lapisan ormas dan para jendral purnawirawan TNI. Para Jendral tersebut diantaranya yang tak asing lagi di dimata publik adalah Jendral Purnawirawan TNI Wiranto, dan sejumlah jendral-jendral besar lainnya yang turut serta mendukung suksesnya Jokowi untuk menduduki RI 1.

Dalam gerakannya para relawan Jokowi-JK tersebut menggalangkan aksi door to door atau aksi dari rumah kerumah untuk mensosialisasikan pencapresan Jokowi dan menggalang dukungan.
Namun, ada salah satu aksi yang paling berbeda dari salah satu relawan Jokowi-JK, yaitu aksi dari para relawan yang berada di Jakarta. Mereka menggalang dukungan melalui gerakan seribu rupiah untuk Jokowi-JK. Aksi ini dilakukan untuk membantu dana kampanye Jokowi-JK sehingga terhindar dari praktik politik uang yang rentan terjadi dalam pemilu.

Jumlah relawan yang terjaring dari semua kalangan ini tentunya menjadikan suatu dukungan yang sangat kuat, terlebih lagi dalam aksinya Jokowi yang sangat gemar blusukan untuk melihat langsung kondisi masyarakat dan berusaha mencari pemecahan langsung terhadap permasalahan yang dihadapi, membuat hati masyarakat semakin terbuka untuk menjadikan sosok Jokowi sebagai seorang pemimpin.

Sebagai contoh, dalam kunjungannya ke Porong Sidoarjo, lokasi semburan lumpur Lapindo, Jokowi satu-satunya capres yang berani menandatangani kontrak politik untuk menyelesaikan permasalahan semburan lumpur lapindo yang sudah 8 tahun tidak terdapat penyelesaian yang pasti. Untuk itu para warga korban lumpur lapindo, hanya berani mengajukan kontrak politik terhadap Jokowi dengan anggapan lebih sigap menyikapi kondisi masyarakat.

Dari berbagai dukungan yang sudah kita ketahui dengan peran relawan yang memang cukup tinggi untuk mendukung Jokowi-JK menuju RI 1 tentunya cukup optimis untuk membawa kemenangan menuju kursi R1 1, bahkan terus menjadi dukungan tersendiri terhadap kinerja Jokowi-JK kelak sebagai pemimpin pilihan mereka sendiri.

Namun, siapakah mereka bersaing dengan lawan politik dan sejumlah pendukungnya? Berikut nama-nama kelompok relawan Prabowo-Hatta

RELAWAN PRABOWO-HATTA

1. Relawan SIAP (Seluruh Indonesia Antar Prabowo)
2. Relawan Prabowo Berjasa Kabupaten OKI (Sumatera Selatan)
3. Gerakan Patriot Indonesia Raya (Patria) dari Jakarta
4. Jaringan Indonesia Prabowo-Hatta (Jaringan Indonesia Pro-Hatta),
5. Relawan Prabowo dari Jawa Barat
6. Relawan Prabowo dari Jawa Tengah
7. 9 elemen dari Jawa Timur (Pemuda Pancasila, Fans Rhoma Irama, Back to Nation, Forum Kesultanan Nusantara, Asosiasi Tarekat Indonesia, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama, dan Forum Kyai dan Santri Jawa Timur)
8. Relawan Sayap Getar Praja dari Bali
9. Relawan Ikrarkan dari Nusa Tenggara Timur
10. Gerakan Mahfud MD untuk Prabowo-Hatta (Gemah Praja)
11. Relawan Merah Putih Bumi Sentang (KalBar)


Hingga saat ini belum diketahui secara pasti jumlah keseluruhan relawan Prabowo-Hatta dari Sabang smapai Merauke. Namun menurut data dari Hasil Riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Prabowo Hatta memang lebih unggul dalam mesin politik atau gagasan-gagasan andalan dan pergerakan organisasasi sayap partai daripada antusias para masyarakat dan relawan.

Dalam kepercayaannya masyarakat beranggapan bahwa Prabowo-Hatta memang lebih unggul untuk menjaga stabilitas politik. Terbukti banyaknya dukungan dari para politisi hingga artis dan juga para jendral purnawirawan yang tentunya tak kalah dengan Jokowi, bahkan para jendral tersebut termasuk dalam jajaran tim sukses Prabowo-Hatta, seperti Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso yang ditunjuk sebagai ketua tim penasehat dalam tim sukses Prabowo-Hatta.


Kembali terhadap dukungan relawan, meskipun unggul dalam mesin politik pergerakan para relawan Prabowo-Hatta juga turut mewarnai perjalanan mereka menuju RI 1. Tentunya dengan cara pergerakan yang berbeda dengan Jokowi-JK, aksi yang tidak kenal blusukan tidak harus terlalu banyak menghabiskan waktu untuk berkunjung ke lapangan seperti Jokowi untuk mendengarkan atau melihat langsung kondisi masyarakat.

Sebagai contoh, salah satu aksi dilakukan oleh relawan Prabowo-Hatta di Semarang dengan menggalang program “Satu Juta Surat Untuk Prabowo-Hatta”. Aksi ini dilakukan dengan tujuan, bahwa tidak ada penekanan secara kusus terhadap masyarakat untuk menyampaikan dukungannya terhadap Prabowo-Hatta yang dituliskan secara langsung melalui selembar kertas. Isi surat tersebut dapat berupa masukan atau kritikan yang akan menjadi koreksi langsung bagi Prabowo-Hatta sebagai pemimpin.


Namun, ada salah satu kesamaan aksi yang dilakukan oleh salah satu tim relawan Prabowo-Hatta, yaitu Jaringan Indonesia Prabowo-Hatta (Jaringan Indonesia Pro-Hatta). Dalam asksinya Jaringan Indonesia Pro-Hatta akan menggunakan strategi door to door dengan mendatangi 20 kota besar di Indonesia. Untuk aksi door to door ini para relawan dari Jaringan Indonesia Pro-Hatta akan mengadakan pelatihan khusus bagi petugas yang akan melakukan sosialisasi door to door sehingga dukungan yang didapatkan dari masyarakat benar-benar real dari aspirasi politik tanpa penekanan atau paksaan dari apapun dan siapapun yang dapat mengganggu dan membeli hak konstitusi mereka sebagai warga negara.

Kesimpulan

Setelah kita pelajari satu-persatu peran dan fungsi relawan dari masing-masing capres cawapres yang akan bertarung 9 Juli mendatang ternyata berpengaruh besar terhadap kesuksesan pemilu presiden 2014 ini. Kekuatan kelompok relawan seperti luapan air yang akan mengaliri perjalanan pemimpin baru hasil pilihan mereka kelak.


Penentuan dan pendapatan suara kelak, dipengaruhi oleh strategi dan pergerakan masing-masing relawan untuk berlomba-lomba menarik suara masyarakat. Namun, kembali lagi pada kecerdasan politik masyarakat bahwa kesuksesan sebuah pemilu juga tidak lepas dari kondisi pergerakan dan kemantapan ide para capres dan cawapres itu sendiri, sebab disitulah penilaian publik akan muncul dan memutuskan pilihan mereka untuk kepemimpinan yang akan membawa nasib bangsa.

 Rizviany Saputri, tempokini.com
×
Berita Terbaru Update