Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Perempuan-Perempuan Agung di Sekeliling Jokowi

28 Mei 2014 | 28.5.14 WIB Last Updated 2014-05-28T13:12:51Z


“Jokowi-JK merupakan pasangan capres-cawapres  yang diharapkan mampu  memperjuangkan hak-hak perempuan, berikut pemberdayaan perempuan serta kesetaraan gender dalam agenda politiknya. Selain itu juga diharapkan bisa memperjuangkan alokasi dana 5% dari APBN guna membiayai kebutuhan kaum perempuan, seperti : Menekan Angka Kematian Ibu dan Anak; Mengurangi kekerasan terhadap perempuan serta mengesahkan undang-undang anti kekerasan terhadap perempuan”. 

Demikian statement Sely Fitriani, Sekretaris Seknas Perempuan Lampung Pendukung Jokowi, yang disampaikan   di tengah-tengah aksi turun ke jalan mendukung Jokowi-JK, yang dilakukan oleh ratusan orang perempuan yang tergabung dalam jejaring Seknas Perempuan Lampung Pendukung Jokowi, pada hari Sabtu, 24 Mei 2014 di Kota Bandar  Lampung.

Lebih lanjut disampaikan bahwa Seknas Perempuan Lampung Pendukung Jokowi menyatakan siap berjuang untuk kemenangan pasangan Capres-cawapres Jokowi-JK. Adapun fokus pergerakkan mereka adalah pada pendidikan politik bagi perempuan, khususnya keikutsertaan perempuan dalam pilpres, guna ikut menentukan masa depan bangsa dan negara.

Setidaknya terdapat 2000 orang perempuan anggota jejaring yang siap berjuang melakukan upaya pemenangan Jokowi-JK. Mereka ini yang akan berupaya keras untuk membangun opini publik yang mengarah pada pemenangan Jokowi-JK.  Data statistik menunjukkan bahwa 50% daftar pemilih tetap di Propinsi Lampung adalah berjenis kelamin perempuan. Ini konsituen riil yang mesti digarap secara serius dan berkelanjutan.

Perempuan-perempuan di sekeliling Jokowi.

Jokowi tahu persis peran dan kedudukan perempuan dalam kehidupannya. Dia sangat mencintai perempuan, bahkan kesuksesan yang telah dan akan  dia raih tidak terlepas dari peran dan keberadaan perempuan. Berikut adalah perempuan-perempuan agung yang mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam kehidupan seorang Jokowi.

Jokowi lahir  si Kota Surakarta (Solo) pada hari Rabu Pon, tanggal 21 Juni 1961, dari seorang ibu yang bernama Sudjiatmi Notomihardjo (72 tahun).  Ayahnya bernama Noto Mihardjo, adalah seorang penjual kayu, dengan cara ini beliau memberikan nafkah kepada keluarganya.  Meski hidup dalam kesederhanaan, namun Jokowi kecil tidak pernah kehilangan keceriaan. Jokowi kecil senang bermain layang-layang dan sepakbola bersama teman-teman sekampungnya di tanah lapang.

Kedua orangtua Jokowi  tahu persis bagaimana harus mengasuh putra sulungnya itu menjadi orang bersahaja, jujur, rendah hati serta bertanggung jawab.   Sejak dini Jokowi sadar harus melindungi dan mengasuh ketiga adiknya, yang kebetulan perempuan semua, yakni  Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawati. Artinya sejak kecil Jokowi memang telah akrab dengan sosok perempuan, sebab selalu dikelilingi oleh saudara-saudaranya yang kebetulan perempuan semua.

Noto Mihardjo  dan istrinya inilah yang mengasuh, mendidik dan mengantar bocah Solo ini hingga pada prestasinya yang sekarang. Pendidikan Jokowi diawali dari SD 111 Tirtoyoso Solo, kemudian melanjutkan ke  SMPN 1 Solo,  diteruskan ke  SMAN 6 Solo. Meski orangtuanya bersahaja namun prestasi Jokowi patut dibanggakan karena sering menjadi juara umum di sekolahnya.  Setamat SMA Jokowi sangat bersyukur karena bisa diterima kuliah di sebuah universitas besar bergengsi di Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta.

Perilaku  Jokowi remaja sama saja dengan teman sebayanya, berambut gondrong dan suka music rock- heavy metal. Soal rambut gondrong, memang gaya Jokowi, mungkin terinspirasi para pemain band aliran musik cadas yang rata-rata bertubuh kerempeng dan berambut gondrong. Tampilan seperti ini menjadi ciri khas Jokowi sejak SMA hingga kuliah di Fakultas Kehutanan UGM. Rambutnya mulai  dipotong rapi setelah menjadi pengusaha meubel, apalagi saat menjabat walikota Solo, dimana memang harus bernampilan rapi sebagai seorang pejabat publik.

Koleksi lagu-lagu rock- heavy metal  dari berbagai group band dalam format kaset dan CD cukup banyak di kamar Jokowi muda. Beberapa groep band kesukaannya, antara lain: Black Sabbath, Sepultura, Nazareth, Metallica, Linkin Park, Exodus, Fear Factory, Iron Maiden serta Lamb of God.  Tiap ada konser music rock di berbagai kota selalu dia sempatkan untuk menonton, terkadang sampai Jakarta bahkan pernah ke Luar negeri ke Singapore,  hanya untuk menonton pertunjukkan music rock idolanya, seperti  Lamb of God. Groep band pop dalam negeri yang dia gemari antara lain adalah groep Koes Plus, bahkan saat menjabat walikota Solo sempat didaulat menjadi Pembina Koes Plus Mania Solo.  Jokowi juga menggemari lagu-lagu dangdut, terutama karya Raja Dangdut Rhoma Irama.

Tahun 1986 Jokowi menemukan tambatan hatinya, menikah dengan seorang perempuan cantik-anggun,  yang bernama Hj, Iriana, SE, MM, dikenal sejak semester pertama di bangku kuliah.  Dialah yang memberikan dukungan penuh, mengantar , mendampingi Jokowi berjuang hingga meniti sukses, dimulai sejak menjadi pegawai BUMN, pengusaha meubel sukses, menjadi walikota Solo dua periode, menjadi Gubernur DKI, hingga hari ini menjadi kandidat RI 1. Dari pernikahannya itu, mereka mendapatkan  3 orang momongan, yaitu Gibran Rakabumi Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep. Sebenarnya keluarga lebih suka sang ayah menjadi pengusaha, agar lebih banyak waktu untuk berkumpul. 

Namun ketika partai dan rakyat menghendaki dan memberikan mandat  maka keluarga  bersikap toleran bahkan memberikan support secara total. Dukungan dari keluarga, terutama dari istri ini menjadi sesuatu yang sangat penting, sebab perjuangan yang harus ditempuh tidak mudah karena harus berhadapan dengan banyak kendala, halangan rintangan yang tidak kecil. Perlu keberanian, ketegaran serta kesabaran. Disinilah tugas istri, sebagai perempuan yang mendampingi sosok pemimpin masa kini, harus mampu menjaga kondisi psikologis yang selalu stabil dan harmonis, di tengah perjuangan membangun negeri. Anak-anakpun harus selalu dikondisikan untuk selalu mandiri dan tidak manja. Namun merekapun boleh berekspresi, boleh menyukai music rock-heavy metal dan berambut gondrong, namun jangan urakan, yang penting tetap menjaga etika, tertib dan rapi.

 dhimaz, tempokini.com
×
Berita Terbaru Update