Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Politik Pariaman

29 April 2014 | 29.4.14 WIB Last Updated 2014-04-29T14:26:08Z




Perpolitikan Pariaman patut kita cermati dalam satu dekade ini. Karena politik Pariaman sangat jauh berbeda dengan daerah lainnya di Provinsi Sumatera Barat ini. Pariaman sangat liberal. Seluruh metode survey yang pernah dilakukan disini termentahkan setelah melihat hasil faktual. Pariaman boleh dikatakan unik dan patut jadi bahan kajian bagi para pecandu akademisi sosial dan analis politik.

Orang Pariaman dikenal egaliter, senang menceritakan dirinya sendiri, termasuk kehebatannya. Orang Pariaman ketika di survey, dijamin banyak tidak jujur dalam memberikan pendapatnya. Orang Pariaman dikenal cerdik, alir, bak cubadak bagomok. Orang Pariaman suka hidup berkoloni dan berdialetika di kedai-kedai. Kedai, atau warung kopi yang ada di Pariaman adalah pusat informasi. Bisa mentah yang musti diolah dulu, bisa pula akurat.

Antara satu Desa dan Desa lainnya di Pariaman juga terdapat sedikit perbedaan, seperti dialek, profil sosial, hingga masakannya.

Terhadap even politik, semua masyarakat Pariaman seakan ingin melibatkan diri. Sebut saja saat Pilkada atau Pemilu lalu. Semua seakan menjadi tim sukses dan penasehat tim sukses, baik anak muda, kalangan tua, bahkan para gadis dan ibu rumah tangga. Di warung-warung, tema politik jadi perbincangan hangat saat itu. Kini pun masih demikian.

Kenapa orang Pariaman suka akan Politik? Bahkan hingga pelosok Desa sekalipun? Dari yang muda hingga yang tua? Semacam minat orang sicilia pada dunia mafia.
 

Orang Pariaman tidak suka bersikap frontal secara fisik, melainkan secara mental dan adu pemikiran serta urat syaraf yang tertumpah dari untaian kalimatnya. Jika mereka tidak senang dengan para pejabat seperti pejabat Kepolisian atau Kejaksaan dan instansi vertikal lainnya, mereka lebih senang melaporkan secara diam-diam itu pejabat kepada atasan mereka yang jauh lebih tinggi. Sebelum akhirnya pejabat tersebut di mutasikan mereka takan berhenti berusaha. Hal tersebut tak terlepas dari pola main politik.

Masyarakat Pariaman tidaklah menganggap para pejabat sebagai orang besar. Mereka meletakkan posisi mereka secara proposional dan terukur.

Cimeeh ala Pariaman adalah bukti ke egaliteran mereka yang menganggap semua orang berderajat sama. Peran pemuka masyarakat, tokoh adat hingga tokoh agama, terhadap pilihan politik, bagi masyarakat Pariaman, itu hanya sebagai bahan referensi saja. Dalam satu keluarga sekalipun sering ditemukan beda pilihan politik dan dukungan. Namun perbedaan tersebut tidak memecah belah mereka. Nah, menjelang pemilihan Bupati Padangpariaman tahun 2015, suasana sudah sudah mulai menghangat dikalangan masyarakatnya. Mereka sudah mulai memetakan kekuatan beberapa bakal calon yang di prediksi akan maju.

Catatan Oyong Liza Piliang



×
Berita Terbaru Update