Sikuliek – Donasi tunai Rp 30 juta dan 95 paket konsumsi anak diserahkan oleh Pusat Koperasi Pasar (Puskoppas) DKI Jakarta, Kamis (11/12) kepada SD Negeri 05 Batang Anai yang hancur akibat banjir bandang dan longsor pada 27 November 2025.
SD berlokasi di Korong Kuliek, Nagari Sungai Buluah Timur itu kini dipenuhi reruntuhan beton dan besi yang terpelintir. Sebanyak tujuh ruang kelas roboh total, ruang guru rata dengan tanah, serta sisa dinding dan atap berserakan di lokasi yang sebelumnya menjadi gedung sekolah.
Banjir bandang terjadi pada 27 November ketika hujan lebat dan arus deras menyapu bangunan, menyisakan tebing mengelupas selebar hampir 40 meter yang runtuh di depan sekolah. Meski tidak ada korban jiwa di SD itu, dokumen sekolah, arsip nilai, serta perpustakaan rusak dan terkubur lumpur.
Penyerahan bantuan dilakukan oleh Sekretaris Puskoppas DKI Jakarta Umar Ali Hendri, SH MH, dan Bendahara Yuni kepada Pelaksana Tugas Kepala Sekolah Lisa Rifendi, S.Pd, disaksikan oleh Ketua DPRD Padang Pariaman Aprinaldi, S.Pd, M.Pd, AIFO beserta istri, Yona Ariska.
“Kami tidak pernah menduga kerusakannya sedahsyat ini. Seluruh bangunan hilang. Semua hancur total,” kata Umar Ali Hendri menggambarkan kondisi sekolah yang kini hanya menyisakan puing dan bekas aliran lumpur.
Menurut Umar Ali, dana Rp 30 juta terkumpul dari kontribusi lima koperasi pasar anggota Puskoppas DKI Jakarta.
Ia menyebut solidaritas itu muncul meskipun para anggota koperasi sendiri berada dalam tekanan ekonomi akibat sepinya aktivitas pasar.
Bendahara Puskoppas, Yuni menambahkan bantuan disalurkan melalui koordinasi dengan DPRD Padang Pariaman untuk mempercepat akses di lapangan dan rencana pembangunan sekolah darurat, serta peluang penyaluran bantuan lanjutan masih terbuka.
"Sehari sebelumnya kita juga menyerahkan bantuan sembako di Anduriang. Mudah-mudahan bantuan ini bisa membangun sekolah darurat sementara," kata Yuni.
PLT Kepala Sekolah Lisa Rifendi mengenang gemuruh kuat pada pagi bencana. Seperti suara ribuan batu digulingkan dari gunung. Gelombang air menghantam bangunan, membawa batu, lumpur, dan kayu.
"Untuk ujian semester, kami menggelar kelas di tenda darurat karena akses ke sekolah lain terlalu jauh dan jalan rusak parah," ungkap Lisa.
Ketua DPRD Aprinaldi mengatakan bantuan seperti itu sangat penting karena rekonstruksi permanen kemungkinan masih menunggu sumber daya yang lebih besar.
“Kami tidak bisa menunggu. Pendidikan anak-anak harus berjalan. Kami mengapresiasi Puskoppas DKI yang telah datang langsung ke lokasi menyalurkan bantuan,” kata Aprinaldi.
Mantan Ketua KONI Padang Pariaman itu mengungkapkan bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang melanda Padang Pariaman sejak 22–28 November telah menyebabkan kerusakan luas di lebih dari 17 kecamatan. Sekitar 34.058 penduduk terdampak, dengan hampir 5.000 rumah rusak, puluhan fasilitas umum termasuk sekolah, rumah ibadah, dan fasilitas kesehatan terdampak parah.
"Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman terus mengintensifkan pencarian korban hilang, pemenuhan kebutuhan dasar warga, serta perbaikan darurat akses jalan dan jembatan yang rusak," jelas kandidat doktor Universitas Padjajaran itu.
Sementara dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat tujuh kematian dan 11 luka-luka di Padang Pariaman, dengan satu orang masih hilang. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 967,8 miliar, termasuk kerusakan ratusan unit rumah serta fasilitas publik dan infrastruktur pertanian.
Di tingkat regional, bencana hebat yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah menewaskan 969 orang dan merusak puluhan ribu rumah, memaksa bantuan nasional dan lokal dikerahkan ke daerah-daerah terdampak. (OLP)