Pariaman - Pemerintah Kota Pariaman meluncurkan Sistem Informasi Registrasi Kontrak Barang dan Jasa (Sirekonbaja) sebagai langkah menuju tata kelola pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel di bidang pengadaan barang dan jasa.
Wali Kota Pariaman Yota Balad mengatakan aplikasi tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendigitalisasi proses pembangunan. Pernyataan itu disampaikan saat membuka Bimbingan Teknis Pemanfaatan Aplikasi Sirekonbaja di Aula Balai Kota Pariaman, Rabu (12/11).
“Sirekonbaja menjadi bentuk nyata transparansi dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa. Aplikasi ini memastikan seluruh kontrak terdaftar dan terdokumentasi dengan baik,” kata Yota.
Ia menjelaskan bahwa mulai tahun ini, bukti registrasi kontrak melalui Sirekonbaja akan menjadi syarat administrasi dalam proses pencairan dana. Setiap kontrak yang belum diregistrasikan akan ditunda pencairannya hingga memenuhi ketentuan tersebut.
Aplikasi yang dikembangkan melalui kerja sama antara Pemerintah Kota Pariaman dan Pemerintah Kota Padang itu berfungsi sebagai instrumen utama pengendalian pembangunan dan pengawasan kontrak daerah.
“Langkah ini kami ambil untuk memastikan proses pengadaan berjalan efektif, tepat waktu, dan sesuai ketentuan. Ini juga bagian dari misi kami untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan inovatif,” ujar Yota.
Ia meminta para pejabat pembuat komitmen (PPK) dan operator di setiap perangkat daerah untuk menginput data kontrak secara lengkap, valid, dan tepat waktu, serta berkoordinasi dengan unit terkait bila menghadapi kendala teknis.
Yota menambahkan, aplikasi ini akan diintegrasikan dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk mempercepat reformasi birokrasi di Kota Pariaman.
“Kami ingin memastikan pengendalian pembangunan berjalan tertib, transparan, dan berdampak langsung bagi masyarakat,” tutupnya. (*)
