Pariaman - Wali Kota Pariaman, Yota Balad, kembali memulai pembangunan tiga unit rumah bagi warga kurang mampu melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang didanai Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pariaman. Peletakan batu pertama dilakukan Senin di tiga lokasi, Desa Pauh Timur, Desa Bato, dan Desa Kampung Kandang.
Program ini merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang digelar pada September lalu di Kecamatan Pariaman Utara. Pemko menargetkan seluruh warga dengan kondisi rumah tidak layak huni memperoleh hunian yang layak selama masa kepemimpinan Yota Balad-Mulyadi
“Setiap warga berhak mendapatkan tempat tinggal yang layak. Bantuan ini merupakan hasil zakat dari ASN yang dikelola oleh Baznas,” kata Yota Balad dalam sambutannya.
Tiga penerima bantuan kali ini adalah Agusmantoni dari Desa Pauh Timur, Fatmawati dari Desa Bato, dan Nurmayanti dari Desa Kampung Kandang.
Agusmantoni dan Nurmayanti masing-masing menerima bantuan senilai Rp20 juta dari Baznas Kota Pariaman, sedangkan Fatmawati memperoleh Rp25 juta dari Baznas Provinsi Sumatera Barat serta tambahan Rp10 juta dari Pemerintah Desa Bato.
Yota Balad mengatakan Pemko Pariaman terus mencari alternatif pendanaan, termasuk kerja sama dengan Baznas provinsi dan pemerintah pusat, guna memperluas jangkauan program bedah rumah. Ia menambahkan keterbatasan anggaran daerah menjadi tantangan utama dalam mempercepat peningkatan kesejahteraan perumahan warga.
Program RTLH menjadi bagian dari upaya pemerintah kota menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sektor perumahan. (*)
