PARIAMAN - Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi secara resmi membuka kejuaraan Wali Kota Cup cabang olahraga Pickleball antar guru se-Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, yang dilaksanakan bersamaan dengan pelatihan wasit dan pelatih tingkat provinsi. Kegiatan berlangsung di GOR Rajo Budjang, Jalan Syekh Burhanuddin, Kelurahan Karan Aur, Kecamatan Pariaman Tengah, Sabtu (25/10/2025).
Dalam sambutannya, Mulyadi mengatakan bahwa meskipun Pickleball masih tergolong cabang olahraga baru dan belum banyak dikenal masyarakat, Kota Pariaman mampu menjalankan penyelenggaraan.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Pariaman, saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran panitia dan Pengurus Provinsi (Pengprov) Indonesia Pickleball Federation (IPF) Sumatera Barat karena telah memilih Kota Pariaman menjadi tuan rumah pada kejuaraan ini,” ujar Mulyadi.
Pickleball sendiri adalah olahraga yang menggabungkan unsur tenis, bulu tangkis, dan tenis meja. Para pemain, dua atau empat orang, menggunakan dayung padat (paddle) untuk memukul bola polimer berlubang dengan 26-40 lubang bundar melewati jaring. Cabang ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 2015 dan sejak 2019 semakin diminati dengan pembentukan organisasi pengelola.
Menurut Ketua IPF Sumbar, Tarmizi Mawardi, pelatihan wasit dan pelatih yang digelar termasuk yang diselenggarakan sebelumnya pada April 2025 merupakan bagian dari persiapan agar Pickleball bisa tampil sebagai cabang resmi dalam ajang multievent olahraga tingkat provinsi maupun nasional. Sumatera Barat misalnya telah menggelar turnamen terbuka tingkat provinsi dengan 62 tim pada Mei 2025 sebagai salah satu tonggak pengembangannya.
Dalam konteks nasional, Kementerian Pemuda dan Olahraga menyatakan bahwa olahraga ini memiliki potensi besar untuk berkembang di Indonesia. Pemerintah pun disebut tengah mendukung agar Pickleball bisa menjadi cabang olahraga yang menghasilkan prestasi dan bisa dipertandingkan di ajang seperti ekshibisi dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI maupun event internasional.
Dengan latar tersebut, penyelenggaraan kejuaraan antar guru dan pelatihan di Kota Pariaman ini bukan hanya berfungsi sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana sosialisasi dan peningkatan kapasitas tenaga pendidikan sebagai pelatih dan wasit. Kegiatan ini diharapkan mendorong adopsi olahraga Pickleball ke dalam lingkup sekolah atau instansi kepegawaian, memperluas basis pemain, dan memperkuat ekosistem dari bawah.
Lebih lanjut, Mulyadi menekankan bahwa pelaksanaan kegiatan di Kota Pariaman juga diharapkan akan memperkuat citra kota sebagai daerah yang siap menyelenggarakan cabang olahraga baru dan inovatif, serta menggairahkan partisipasi masyarakat dalam aktivitas fisik. Ia mengajak para guru peserta untuk ikut menjadi agen penggerak olahraga ini di sekolah dan komunitas masing-masing.
Ke depan, jajaran IPF Sumbar bersama pemerintah daerah akan mengevaluasi pelaksanaan dan menyiapkan kalender kegiatan lebih luas, termasuk turnamen untuk pelajar dan program pembinaan atlet muda dengan tujuan menempatkan Pickleball sebagai salah satu cabang olahraga yang kompetitif di tingkat regional maupun nasional. (*)