Pariaman - Sebanyak 51 anak yatim di Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman, menerima bantuan beras melalui program Beras untuk Yatim (Brastim) yang digagas oleh Yayasan Aksi Saling Bantu (ASB).
Penyaluran bantuan dilakukan di Aula Kantor Camat Pariaman Timur, Senin (6/10), dan menjadi bagian dari upaya memperkuat jaringan perlindungan sosial bagi kelompok rentan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Pariaman, Yota Balad, mengapresiasi langkah Yayasan ASB yang dinilainya selaras dengan program pemerintah daerah untuk menekan angka kerentanan sosial.
“Kolaborasi antara pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat seperti Yayasan ASB sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial, terutama bagi anak-anak yatim yang merupakan tanggung jawab kita bersama,” ujar Yota.
Pemerintah Kota Pariaman, kata Yota, juga tengah menyiapkan program serupa yang dananya bersumber dari sumbangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Bantuan tersebut dijadwalkan akan disalurkan menjelang Idul Fitri mendatang.
Sementara itu, Ketua Yayasan ASB, Soleha, menjelaskan bahwa program Brastim merupakan hasil kontribusi para donatur individu yang tergabung dalam jaringan yayasan. Untuk tahap awal di Pariaman Timur, pihaknya menyalurkan beras sebanyak 5 kilogram per anak setiap bulan, dengan penerima berusia di bawah 15 tahun.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremoni penyerahan bantuan, melainkan simpul harapan yang ingin terus kami rajut. Kami ingin setiap butir beras bukan hanya mengenyangkan, tapi juga menghangatkan hati mereka,” kata Soleha.
Yayasan ASB dikenal sebagai organisasi nirlaba yang aktif di berbagai bidang sosial, mulai dari kemanusiaan dan kesehatan hingga pemberdayaan UMKM dan pendidikan. Lembaga ini memiliki cabang di sejumlah kota di Sumatera Barat, termasuk Padang dan Pariaman, dan telah menjalankan lebih dari 20 program sosial sejak 2018.
Menurut data Dinas Sosial Pariaman, terdapat lebih dari 320 anak yatim dan yatim piatu dengan sekitar sepertiganya berdomisili di Pariaman Timur.
Program seperti Brastim diharapkan dapat menjadi model kolaborasi antara masyarakat sipil dan pemerintah dalam memperkuat kesejahteraan sosial. (*)