Pariaman – Sebanyak 15 mahasiswa dari Kota Pariaman diberangkatkan ke Universitas Nasional (UNAS) PASIM Bandung, Jawa Barat, melalui program unggulan Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja) Plus. Program ini merupakan upaya Pemerintah Kota Pariaman untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sekaligus membuka akses pendidikan tinggi bagi keluarga yang kurang mampu.
Pelepasan mahasiswa tersebut dilakukan langsung oleh Wali Kota Pariaman, Yota Balad, didampingi Wakil Wali Kota Mulyadi, serta jajaran pemerintah daerah, pada apel pagi di halaman Balaikota Pariaman, Rabu (17/9/2025). Suasana acara berlangsung khidmat, dengan para orang tua mahasiswa tampak hadir memberikan dukungan moral.
Dalam sambutannya, Yota Balad menekankan pentingnya pendidikan sebagai jalan keluar dari jerat kemiskinan. “Kita tahu, kemiskinan dan rendahnya pendidikan berjalan dalam lingkaran yang tak berujung. Mereka miskin karena tidak berpendidikan, dan tidak berpendidikan karena miskin. Melalui Saga Saja Plus, kita ingin memutus rantai itu,” ujarnya.
Program Saga Saja Plus dirancang untuk memastikan minimal satu orang anak dari setiap keluarga di Kota Pariaman menempuh pendidikan tinggi. Pemerintah menanggung biaya kuliah, asrama, serta kebutuhan pokok tertentu, sehingga mahasiswa dapat fokus belajar tanpa terbebani masalah finansial.
Menurut data Dinas Pendidikan Kota Pariaman, sejak diluncurkan pada 2018, sudah lebih dari 600 mahasiswa diberangkatkan ke berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar Sumatra. Tahun 2025, sebanyak 75 mahasiswa kembali diberangkatkan ke sejumlah kampus mitra, termasuk 15 orang ke UNAS PASIM Bandung kali ini.
Kerja sama dengan UNAS PASIM dinilai strategis karena universitas tersebut memiliki kurikulum berbasis industri dan menyediakan peluang kerja bagi lulusannya. “Kampus ini menyiapkan mahasiswa untuk langsung terserap di dunia kerja, baik di sektor teknologi, bisnis, maupun jasa,” jelas Yota Balad.
Selain memberi beasiswa, pemerintah daerah juga menugaskan liaison officer di Bandung untuk mendampingi mahasiswa asal Pariaman, membantu mereka beradaptasi, dan menjaga agar tetap fokus menyelesaikan studi tepat waktu.
Wakil Wali Kota Mulyadi menambahkan bahwa para mahasiswa penerima program diharapkan menjadi agen perubahan ketika kembali ke daerah. “Kami ingin mereka pulang dengan ilmu, pengalaman, dan jaringan yang luas, lalu mengabdikan diri di berbagai sektor pembangunan di Kota Pariaman,” katanya.
Program Saga Saja Plus telah mendapat perhatian dari berbagai daerah di Sumatra Barat yang tengah mencari model kebijakan pendidikan berbasis inklusif. Dengan keberangkatan kali ini, Pemerintah Kota Pariaman menegaskan komitmennya untuk menjadikan pendidikan sebagai investasi jangka panjang, bukan hanya untuk individu, tetapi juga bagi kemajuan daerah secara keseluruhan. (*)