Pariaman - Ketua Kwartir Cabang 16 Pramuka Kota Pariaman, Mulyadi, secara resmi melepas kontingen Pramuka Berkebutuhan Khusus (PBK) Kota Pariaman untuk mengikuti ajang nasional Perkemahan Pramuka Berkebutuhan Khusus (PPBK) 2025, yang akan digelar di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, mulai 13 hingga 19 Agustus 2025.
Acara pelepasan berlangsung di ruang rapat Balaikota Pariaman, Jumat sore (8/8/2025), dalam suasana penuh semangat dan haru. Dalam sambutannya, Mulyadi—yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Pariaman—menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya terhadap semangat anak-anak berkebutuhan khusus yang akan mewakili daerahnya di ajang nasional tersebut.
“Saya ucapkan selamat kepada anak-anak hebat kita dan para pembina yang luar biasa, yang dengan penuh dedikasi telah mendampingi mereka hingga bisa ikut serta dalam PPBK Nasional. Ini adalah kebanggaan besar, bukan hanya bagi keluarga dan sekolah, tapi juga bagi Kota Pariaman secara keseluruhan,” ujar Mulyadi.
Ia juga menekankan bahwa keikutsertaan kontingen PBK ini adalah bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi dan menjadi bagian dari gerakan Pramuka Indonesia.
“Partisipasi adik-adik kita di PPBK adalah bentuk nyata inklusivitas dalam pendidikan dan pembinaan karakter. Mereka bukan hanya peserta, tetapi juga inspirasi bagi kita semua,” tambahnya.
Mulyadi turut mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental selama mengikuti kegiatan di Cibubur. Ia berharap para pembina pendamping dapat terus memberikan dukungan penuh, baik dalam hal pendampingan teknis maupun emosional.
PPBK Nasional 2025 sendiri merupakan forum nasional bagi anggota Pramuka berkebutuhan khusus dari berbagai daerah di Indonesia, yang bertujuan memperkuat semangat kebersamaan, kemandirian, dan pengembangan diri para peserta.
Keterlibatan Kota Pariaman dalam kegiatan ini mempertegas komitmen daerah dalam memberikan ruang yang setara dan bermartabat bagi seluruh warganya, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Kota Pariaman, melalui Gerakan Pramuka dan dukungan lintas sektor, menunjukkan bahwa pembangunan manusia yang inklusif bukanlah wacana, tetapi sedang dan terus diwujudkan dalam tindakan nyata. (*)