Pariaman - Wali Kota Pariaman, Yota Balad, memantau langsung pelaksanaan penyembelihan sapi kurban bantuan dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Masjid Nurul Iman, Desa Naras I, Kecamatan Pariaman Utara, Sabtu (7/6/2025). Bantuan ini merupakan bagian dari program kurban nasional yang rutin diberikan kepada daerah-daerah terpilih setiap Hari Raya Iduladha.
“Ini adalah pertama kalinya warga Kota Pariaman menerima langsung bantuan sapi kurban dari Presiden Republik Indonesia. Sapi jenis Semental ini memiliki berat mencapai 802 kilogram, dan berasal dari peternak lokal kita sendiri, tepatnya dari Dusun Kampung Sato, Desa Pauh Timur, Kecamatan Pariaman Tengah,” ungkap Yota Balad dalam sambutannya.
Bantuan tersebut disambut dengan penuh haru dan antusias oleh masyarakat setempat. Sejumlah tokoh adat, ninik mamak, dan Kepala Desa Naras I turut hadir menyaksikan penyembelihan. Sebelumnya, Desa Naras I belum pernah menerima bantuan kurban dari pusat. Warga menyambut momen ini bukan hanya sebagai bagian dari perayaan Iduladha, tetapi juga sebagai simbol kehadiran negara dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga ke desa.
“Kami merasa sangat bersyukur. Kehadiran sapi bantuan Presiden ini menjadi berkah bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak mampu membeli daging di hari raya,” ujar Buya Jasmar, salah seorang tokoh masyarakat.
Menurut Yota Balad, pemilihan sapi kurban tersebut tidak sembarangan. Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan melakukan seleksi ketat terhadap hewan kurban yang diajukan. Sapi harus memenuhi standar kesehatan dan berat minimal sebagaimana yang ditentukan oleh Sekretariat Presiden RI.
“Ini adalah bagian dari upaya kita mendorong ekonomi peternakan lokal. Sapi dipilih dari kandang rakyat kita sendiri, sehingga selain bernilai ibadah, bantuan ini juga menggerakkan ekonomi para peternak kita,” tambah Yota.
Tahun ini, Presiden Prabowo Subianto menyalurkan lebih dari 90 ekor sapi kurban ke berbagai wilayah di Indonesia. Pariaman menjadi salah satu kota yang mendapat prioritas. Sapi-sapi tersebut disebar ke masjid-masjid dan pesantren, dengan harapan bisa menjangkau masyarakat di wilayah yang selama ini belum terlayani secara merata.
Pemerintah Kota Pariaman berharap agar bantuan semacam ini bisa menjadi program rutin, terutama dengan pendekatan pemberdayaan peternak lokal. “Kita berharap ke depan, Kota Pariaman tak hanya jadi penerima bantuan, tapi juga pusat penyedia sapi kurban berkualitas untuk Sumatera Barat dan daerah lainnya,” kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, drh. Elvira Rahmi.
Daging sapi kurban kemudian dibagikan secara adil kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk kaum duafa dan lansia di sekitar Desa Naras I. Proses penyembelihan dan distribusi dikoordinasikan oleh panitia masjid dengan pengawasan Dinas terkait agar sesuai syariat dan tepat sasaran.
Program ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat hubungan antara pusat dan daerah, antara presiden dan rakyatnya--sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal berbasis masyarakat.
“Ini bukan sekadar penyembelihan hewan kurban. Ini adalah tanda bahwa kita tidak dilupakan. Kota kecil seperti Pariaman tetap mendapat tempat di hati pemimpin bangsa,” tutup Yota Balad. (*)
