Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kunjungan Dewi Yull ke Pariaman Hadirkan Suasana Haru dan Seruan Kemanusiaan

16 Mei 2025 | 16.5.25 WIB Last Updated 2025-05-16T13:04:34Z
Pariaman – Suasana haru menyelimuti Aula Balaikota Pariaman, Jumat (16/5), saat penyanyi legendaris sekaligus aktivis kemanusiaan Hj. Dewi Yull hadir dalam kajian spiritual bertema kepedulian terhadap disabilitas. Acara ini juga sekaligus menjadi momen penggalangan dana untuk pembangunan pesantren tunanetra serta bantuan kemanusiaan bagi Palestina.

Kedatangan Dewi Yull ke Sumatera Barat merupakan bagian dari rangkaian Safari Dakwah bersama Yayasan Ikatan Instruktur Pengajar Al-Qur’an dan Hadits (IKPAH) Indonesia. Dikenal luas sebagai ikon musik Tanah Air, Dewi Yull kini lebih banyak mengabdikan diri dalam kegiatan dakwah dan advokasi isu-isu sosial, khususnya yang berkaitan dengan penyandang disabilitas.

Dalam pidatonya, Dewi Yull berbicara dengan penuh emosi tentang perannya sebagai ibu dari anak-anak disabilitas. Ia mengajak para orang tua untuk senantiasa bersyukur dan tidak menyia-nyiakan karunia anak-anak yang sehat dan sempurna.

“Ya, saya dititipkan empat orang anak. Tapi nikmat kesempurnaan tak selalu diberikan Allah secara utuh. Jika sudah dikaruniai anak-anak yang sehat dan sempurna, jangan pernah disia-siakan,” ungkapnya dengan suara bergetar di hadapan ratusan peserta.

Selain berbagi pengalaman pribadi, Dewi Yull menekankan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak. Ia menyoroti dampak buruk dari kata-kata kasar dan kemarahan yang diluapkan di depan publik terhadap perkembangan emosional anak.

“Jangan pernah memarahi anak dengan nada tinggi di depan orang lain. Didik mereka dengan kelembutan, karena anak-anak itu belajar dari contoh, bukan hanya dari kata,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap lunturnya nilai-nilai akhlak di tengah kemajuan teknologi dan pendidikan modern.

“Percuma pintar kalau tidak punya adab. Di zaman sekarang, akhlak harus jadi pondasi utama,” tambahnya.

Dalam penutup ceramahnya, Dewi Yull mengingatkan hadirin bahwa segala bentuk kepemilikan, termasuk anak, harta, dan jabatan, sejatinya hanyalah titipan dari Tuhan. Pesan ini menjadi refleksi mendalam di tengah suasana yang penuh kehangatan dan empati.

Acara ini tidak hanya menjadi ruang kontemplasi spiritual, tetapi juga momentum solidaritas yang menyatukan warga Pariaman dalam dukungan terhadap kelompok rentan dan saudara-saudara mereka di Palestina. (*)


×
Berita Terbaru Update