Pariaman - Penjabat (Pj) Walikota Pariaman, Roberia memastikan tidak akan mengganti program pemerintahan sebelumnya, begitu juga dengan melakukan rotasi, mutasi dan promosi pejabat yang sudah ada.
Meski demikian, jika mutasi, rotasi dan promosi dianggap sangat diperlukan, bisa dilakukannya dengan seizin pemerintah pusat yang dalam hal ini Kemendagri.
"Hal in sesuai dengan kontrak SK (surat keputusan) penugasan saya sebagai Penjabat Walikota Pariaman," ungkap Roberia di Balaikota Pariaman, Jumat (20/10).
Selain itu, dalam silaturahmi perdana dengan wartawan Pariaman ini, Direktur Harmonisasi Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) RI ini melihat potensi pariwisata Kota Pariaman perlu lebih ditingkatkan, terutama dalam hal kebersihan.
Hal itu, sudah ia mulai dengan gerakan satu jam menyapu dan aksi bersih pantai. Gerakan satu jam menyapu akan dia lakukan dengan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, termasuk di area wisata.
"Saya tidak melihat ada pabrik besar maupun tambang di Kota Pariaman. Potensinya sektor pariwisata dan kuliner, dan hal ini perlu dimaksimalkan," imbuh doktor ilmu hukum lulusan Universitas Indonesia ini.
Sementara terkait program satu keluarga satu sarjana (Sagasaja) yang sudah berjalan selama pemerintahan Genius Umar-Mardison Mahyuddin sejak 2018 hingga 2023, Roberia berjanji akan meneruskannya.
"Kita akan cari jalan keluar dukungan dananya," terang Roberia.
Untuk diketahui, program Sagasaja hingga saat ini sedang membiayai kuliah lebih dari 200 anak Pariaman dari keluarga kurang mampu di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Pada masa pemerintahan Genius-Mardison, sumber pembiayaan Sagasaja tidak sepenuhnya bersumber dari APBD Kota Pariaman. Tambahan bantuan dana berasal dari CSR BUMN/BUMD yang ada di Pariaman hingga dari Baznas Kota Pariaman. (OLP)
